Bernadus: Saya sangat bersyukur dengan kehadiran JKN
Boven Digoel-Papua Selatan Pos – Kontribusi nyata kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kini semakin dirasakan oleh masyarkat, tidak terkecuali oleh salah satu peserta JKN yakni Magdalena Maek (59) yang kini terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boven Digoel karena penyakit asma yang di derita.
Ditemui langsung oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Merauke, Bernadus Buang yang mendampingi istrinya perawatan mengungkapkan rasa syukurnya telah menjadi peserta program JKN. Ia menilai bahwa kehadiran program JKN ini sangat membantunya.
“Kami sekeluarga sudah terdaftar sebagi peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan merasa sangat beruntung karena terdaftar sebagai peserta yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah. Menjadi peserta JKN bagi saya adalah sebuah anugrah yang tidak ternilai,” ungkapnya.
Mendampingi istrinya berobat, Bernadus menceritakan pengalamannya selama menggunakan program JKN. Menurutnya ini program yang sangat dekat dengan masyarakat dan dapat langsung dirasakan manfaatnya.
“Sejak awal penyakit istri saya kambuh, saya hanya mengandalkan program JKN sebagai penjamin untuk menanggung biaya perawatan karena secara finansial hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Awalnya istri saya mengalami sesak dan akhirnya saya memutuskan untuk mengantarkannya ke Puskesmas terdekat, karena beberapa kondisi dan pertimbangan medis akhirnya dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih instensif. Sesampainya di unit gawat darurat rumah sakit, istri saya langsung ditangani dengan cepat oleh petugas yang ada disana,” ucapnya.
Ditanyakan mengenai pendaftaran administrasi rumah sakit, Bernadus mengaku pelayanan administrasi yang didapatkannya sangat memudahkan. Ia sempat khawatir karena pada saat istrinya di rujuk ke rumah sakit, kartu JKN miliknya tertinggal.
“Setelah mendapatkan pelayanan di UGD, salah satu petugas menyampaikan kepada saya untuk segera mengurus adminstrasi di loket pendaftaran. Disana, saya sempat merasa khawatir karena tidak membawa kartu JKN milik istri saya yang ada hanya rujukan dari puskesma dan kartu keluarga namun ternyata setelah di loket, petugasnya menyampaikan tidak perlu mengambil kartu JKN istri saya karena sudah ada kartu keluarga yang bisa dijadikan sebagai pengganti kartu JKN. Saya merasa cukup senang dengan sistem yang ada sekarang, karena pastinya agak merepotkan apabila saya harus kembali kerumah untuk mengambil kartu JKN terlebih tidak ada yang menjaga istri saya, “ungkapnya.
Istri Bernadus sudah mendapatkan perawatan selama empat hari di ruang perawatan internal rumah sakit. Dirinya tidak merasa khawatir lagi mengenai biaya yang akan dikeluarkan karena sudah mendapatkan informasi dari petugas rumah sakit bahwa biaya pelayanan sudah ditanggung oleh program JKN.
“Saat ini sudah memasuki hari keempat istri saya mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saya tidak pernah merasa kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas yang ada diisini. Semuanya baik, responsif dan selalu membantu ketika dibutuhkan. Mengenai informasi adanya pembatasan hari rawat inap, saya sudah memastikan ke petugas dan informasinya itu tidak benar, pelayanan Kesehatan tidak ada pembatasan hari rawat inap hanya sampai tiga hari saja karena terbukti sampai saat ini istri saya masih dirawat dengan baik,” ucapnya.
Mengakhiri pembicaraan, Bernadus mengungkapkan harapannya kepada Pemerintah dan BPJS Kesehatan agar senantiasa peduli dengan masyarakat dengan tetap menjalankan program JKN dengan baik sehingga seluruh masyarakat bisa terlindungi dari biaya pengobatan yang tidak terhitung nilainya. Saya doakan semoga BPJS Kesehatan semakin baik, semakin maju dan konsisten melayani.