BWS Papua Merauke Didemo Lagi, Minta Magdalena Tanga Diganti
Merauke, PSP – Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua-Merauke kembali di demo masyarakat orang asli Papua, Rabu (24/7).
Entah apa yang salah dengan instansi vertikal satu ini hingga terus di demo masyarakat. Di bawah kepemimpinan Magdalena Tanga, BWS tercatat sudah digeruduk masyarakat sebanyak empat kali.
Dalam demo yang dipimpin Timotius Gedi itu, mereka meminta kehadiran pejabat BWS Papua Merauke yang tidak pernah berada Ditempat.
Ada 3 tuntutan yang dibacakan pendemo di kantor BWS Papua Merauke meski tanpa adanya pejabat yang menyambut, diantaranya, kepala BWS mempekerjakan pegawai honorer yang bukan OAP dan memberhentikan 2 PPK serta 1 satker PNS OAP, dan menggantinya non OAP.
Kedua, kepala BWS dianggap tidak mencerminkan apapun dalam pengambilan keputusan, dan bertindak sukuisme, hal ini dapat dilihat saat kepala BWS ditugaskan di Merauke memutuskan kontrak beberapa pegawai honorer dengan alasan yang tidak mendasar padahal sudah mengabdi cukup lama,
“Pemberhentikan 2 PPK dan 1 satu satker OAP., ini jelas melanggar undang-undang Nomor 2 tahun 2001 tentang otonomi khusus bagi Provinsi Papua bab 18 pasal 62 ayat 2.
Yang menyebutkan orang asli Papua berhak memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini semakin diperkuat dengan PP 106 bagian keenam pasal 22 ayat 2,” ucap Gedi.
Pada demo itu, para pengunjuk rasa meminta kementrian PUPR memberhentikan kepala BWS Magdalena Tanga dari jabatannya. Mereka juga meminta agar pns OAP yang diberhentikan diaktifkan kembali sebagai PPK dan satker, kemudian mengangkat kembali honorer OAP dan non OAP yang diberhentikan dengan cara yang tidak benar. “Atas carut marut keadaan di BWS Papua Merauke mengakibatkan banyak keterlambatan pekerjaan,” lanjut Gedi.
Dikatakan Gedi, proyek yang seharusnya ditujukan kepada orang asli Papua sampai saat ini belum bisa berjalan. “Belum berjalan, negara juga rugi disini, karena pejabat PPK nya dinonaktifkan, dampaknya ke kami kontraktor Papua dirugikan,” kata dia.
Gedi mengakui, sudah 4 kali BWS Papua Merauke di demo namun belum ada tanggapan bijak dari pihak BWS. “Kalau memang nanti tidak diindahkan terpaksa kami palang,” tambahnya. Kantor BWS Papua Merauke terpantau sepi dan tidak pernah ada pejabat berada dikantor. [ERS-NAL]