Hingga Pertengahan April Bulog Merauke Telah Serap 8.300 Beras Merauke, Karennu : Masih banyak gabah yang belum digiling

0
Pinca Perum Bulog Merauke, Karennu

Pinca Perum Bulog Merauke, Karennu

Merauke, PSP – Di bulan April ini, Perum Bulog cabang Merauke masih terus melakukan penyerapan beras petani. Pimpinan Cabang (Pinca) Perum Bulog Merauke, Karennu mengatakan hingga saat ini beras petani yang telah terserap mencapai 42 Persen dari target penyerapan di musim tanam pertama tahun ini.

“ Memasuki musim tanam kedua, per April ini sesuai dengan targetnya kita sebanyak 19  ribu Ton itu per hari ini kita sudah menyerap 8.300 Ton beras atau sekitar 42 Persen,” katanya saat ditemui media ini di kantornya, Rabu (16/4).

Dijelaskan Karennu, penyerapan akan terus dilakukan mengingat masih banyak gabah-gabah petani yang hingga saat ini masih dalam proses penggilingan maupun yang belum digiling.

“ Harapan kami dipuncak panen bulan April ini masih ada beberapa yang memang kami sempat turun ke lapangan baik di Distrik Merauke, Tanah Miring, Semangga sampai Wasur memang masih banyak yang belum lakukan penggilingan, masih menyimpan gabahnya, ada juga yang masih menjemur gabahnya,” jelasnya.

Harapannya ketika gabah-gabah ini sudah digiling dan kemudian nanti bisa dijual ke Bulog melalui mitra-mitra Bulog, kedepan diharapkan persentase dari penyerapan ini bisa lebih meningkat.

Karennu juga mengungkapkan pihaknya memang beberapa kali  menemui di lapangan bahwa persoalan gabah ini masih banyak gabah-gabah yang memang belum dilakukan dryer atau pengeringan.

 “ Berbagai kendala-kendala tersebut kami berharap dari dinas terkait bisa melakukan penanganan yang mungkin pengadaan operator ataupun peningkatan biaya pemeliharaan. Kami bisa berkoordinas baik Pemkab maupun Pemrprov biar kita mencarikan solusi untuk petani ini agar gabah-gabah tersebut tidak rusak,” sambungnya.

Dirinya menyebut, jika gabah-gabah disimpan lama dan tidak dilangsung dikeringkan, dikhawatirkan dapat mempengaruhi kualitas berasnya.

“ Karena ketika nanti disimpan tidak langsung dijemur ini akan menurunkan kualitas dari padi atau beras itu sendiri. Penanganan pasca panen ini sangat penting,” lanjutnya.

Dari 23 mitra yang ada, sampai hari ini masih melakukan dryer untuk gabah-gabah petani, namun memang masih banyak antrian, banyak dari petani juga mengandalkan cahaya matahari untuk jemur gabahnya di pinggiran jalan. “  Mudah-mudahan dengan cuaca yang baik ini cukup bisa membantu  petani, ketika nanti mereka sudah melakukan pengeringan kemudian bisa giling di mitra-mitra yang sudah bekerjasama dengan Bulog agar beras tersebut dapat diserap dan kami membayarkan langsung kepada petani.  Harga penyerapan masih sama, kami menerima beras di Gudang Bulog itu Rp. 12 Ribu per kilogram,” pungkasnya.[JON-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *