27 Juli 2024

Menggunakan KTP saat Berobat, Mudiana : Sangat memudahkan saya

0

Merauke-Jamkesnews. Keberadaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terbukti semakin banyak membantu masyarakat Indonesia dalam mendapatkan kepastian perlindungan jaminan kesehatan. Mudiana (40) salah satunya, Perempuan yang terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU-PN) mengaku sangat terbantu dengan adanya program JKN. Ia mengungkapkan bahwa sampai saat ini dirinya masih mengandalkan program JKN sebagai penjamin ketika dirinya sedang sakit.

“Saya menjadi peserta JKN sejak lulus sebagai aparatur sipil negara yakni tahun 2012. Sejak terdaftar, saya telah beberapa kali melaksanakan pengobatan menggunakan Kartu JKN untuk berobat. Mulai untuk sakit demam biasa sampai sakit lainnya yang lumayan parah, bahkan sampai hari ini saya masih bergantung dengan program JKN sebagai penjamin pengobatan yang setia menemani saya ketika berobat karena sakit. Beberapa waktu yang lalu saya masuk di rumah sakit dengan diagnosa ulcus pepticum.

Ulkus peptikum juga dikenal dengan tukak lambung. Ini adalah luka atau peradangan yang disebabkan oleh terkikisnya lapisan dinding lambung. Ulkus peptikum ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada lambung atau bahkan perdarahan pada kasus yang lebih parah. Mulanya, ia mengira bahwa ini sakit perut biasa karena memang sering terjadi. Karena mulai khawatir akhirnya ia mencoba untuk memeriksakan diri ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat ia terdaftar. Di FKTP ia divonis mengidap penyakit maag namun informasinya belum terlalu parah dan sempat mendapatkan pengobatan.

“Awalnya tidak terlalu parah bahkan nyerinya hilang timbul. Karena sudah mulai khawatir saya kedokter di FKTP tempat saya terdaftar dan oleh dokter saya diberikan obat untuk dikonsumsi dan dokternya menyampaikan saya ada gejala maag karena pola hidup dan pola makan yang kurang bagus. Beberapa hari setelahnya saya merasa sudah membaik dan bisa beraktifitas seperti biasanya,” ungkapnya.

Ia pun melanjutkan bahwa, beberapa minggu setelah pengobatan, dirinya mengaku merasakan gejala yang sama dengan sebelumnya namun dengan tingkat nyeri yang lebih parah bahkan membuatnya harus beristirahat selama beberapa hari karena tidak bisa berakatifitas dan akhirnya di rawat di rumah sakit.

“Menjaga pola hidup dan pola makan menjadi kunci penyakit saya ini. Mungkin karena saya sudah merasa kesehata saya sudah lebih baik akhirnya pola makan saya jadi tidak terkontrol dan penyakitnya kambuh lagi. Namun, gejala dan nyeri yang saya rasakan kali ini berbeda dari yang sebelumnya dan merasakan lebih parah. Karena sakit, saya tidak dapat berakitifitas selama beberpa hari dan yang ada malah semakin lemas karena nafsu makan berkurang. Keluarga mulai khawatir dan akhirnya saya diantara ke rumah sakit untuk rawat inap. Empat hari di rumah sakit saya sudah disarankan untuk pulang dan berobat jalan. Kondisi yang saya rasakan juga sudah semakin baik,” lanjutnya.

Mudiana menyampaikan bahwa selama menjalani pengobatan, dirinya dilayani dengan baik. Selama mengikuti prosedur berobat, Mudiana tak sekalipun menemukan kendala. Ia dilayani dengan baik, lancar, dan pelayanannya yang tidak dibedakan dengan pasien umum dan pasien asuransi swasta.

“Di saat saya harus menjalani perawatan dirumah sakit, dokternya dengan ramah menenangkan saya dengan memberikan penjelasan yang baik. Tenaga perawat lainnya pun sama ramah dan baik. Saya merasakan tidak ada perbedaan sama sekali dengan pasien lainnya bahkan pada saat keluarga mendaftarkan diri saya di bagian administrasi, hanya menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan tidak ada permintaan lainnya. Selain dari pada itu, mulai dari sejak masuk sampai keluar tidak ada iuran tambahan yang saya keluarkan bahkan semuanya gratis. Menggunakan KTP sebagai pengganti kartu JKN sangat memudahkan saya ” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *