26 Juli 2024

BBM Sering Kosong, Dewan Minta Kepolisian Lakukan Penyelidikan

0

Dominikus Ulukyanan, S.Pd

Merauke, PSP – Kekosongan BBM khusus Premium dan Pertalite serta antrian panjang kendaraan solar di SPBU belakangan ini menjadi tanda tanya besar. Masyarakat bertanya – Tanya, sebenarnya ke mana minyak – minyak subsidi itu setelah keluar dari Terminal BBM Merauke. Jika menurut TBBM Pertamina BBM Premium dan Petralite selalu ada, mengapa di SPBU selalu kosong.  

Baca Juga : Premium dan Pertalite Ada, Tapi Boong

Dengan kondisi ini, tentu saja yang dirugikan masyarakat. Tidak ada pilihan lain, masyarakat harus membeli BBM Pertamax yang harganya tidak murah. Apalagi ditengah pendemi Virus Corona saat ini, membuat pelaku usaha seperti angkutan umum dan ojek on line merasa rugi.

Melihat kondisi ini terus menerus terjadi, Wakil Ketua II DPRD Merauke Dominikus Ulukyanan, S.Pd merasa ada yang tidak beres dengan penyaluran BBM tersebut.

Baca Juga : Kesulitan Ekonomi Akibat Corona, Masyarakat Cari Solusi di Pegadaian

Domin mengatakan, ada indikasi kearah penyalahgunaan BBM di Merauke. Karena Pertamina melepaskan minyak dari terminal sesuai dengan aturan apabila sudah dibayar di Bank, pertamina akan melayani melalui nota atau slip pembayaran tersebut.

“Pertamina hanya melayani nota yang dibayarkan di Bank BRI. Makanya waktu pertemuan sebelum Corona antara dewan denga pertamina ,mereka bersikeras minta diaudit. Karena ada indikasi kearah penyalahgunaañ,” ujar Domin dari balik selulernya,Selasa (12/5).

Baca Juga : Cegah Penyebaran Covid-19, Pemda Asmat Buat Pos Pantau Wilayah

Domin menyebutkan, menurut pantauanya, kios – kios di Merauke juga dibanjiri dengan bensin dan pertalite. “Nah, itu mereka dapat dari mana. Kami minta dan rekomendasikan kepolisian melakukan penyelidikan karena permasalahan itu wewenang mereka,” kata Domin.

Menurut Domin juga, keadaan ini harus kembali dibicarakan dengan pertamina. “Ini harus dibicarakan dengan pertamina. Sekalian, pertamina harus kasih keluar bukti – bukti dia kasih keluar data kepada siapa minyak – minyak itu kepada agen mana saja, dari situkan bisa dilihat agen mana yang dapat paling banyak. Ini sudah patut dicurigai,” ujar Domin.[ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *