Ditanya Dampak Lingkungan Pembukaan Lahan Tebu di Merauke, Ini Jawaban Jokowi
Merauke, PSP – Selasa (23/7) lalu Presiden Jokowi bersama sejumlah mentri dan pejabat dilingkungan Provinsi Papua Selatan menanam bibit tebu di hamparan seluas 350.000 hektar di Sermayam Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Lahan dalam satu hamparan ini adalah proyek tebu terintegrasi terbesar di dunia yang akan memproduksi gula putih dan bioethanol sebagai energi terbarukan.
Proyek “raksasa” ini, mempercayai PT. Global Papua Abadi (GPA) sebagai motor penggerak swasembada gula di tahun yang akan datang.
Sebagai proyek jangka panjang dan berada di lahan luas, tentu saja harus memperhatikan dampak yang bisa ditimbulkan, misalnya dampak lingkungan.
Ketika hal tersebut ditanyakan, terutama terkait dampak terhadap lingkungan hidup, Jokowi menyatakan sudah ada niat baik dari pihak perusahaan PT. Global Papua Abadi (GPA).
“Tadi saya lihat sudah ada niat yang sangat baik dari perusahaan, sudah menyiapkan Green House dan Nurserynya yang membibitkan tanaman endemik sebagai antisipasi kerusakan biodiversity nanti coba di cek ya,” kata Jokowi kepada wartawan di Sermayam.
Jokowi juga bilang, kedepan Nursery itu juga akan dibuat lebih besar dengan produksi 5 juta bit pohon-pohon endemik maupun tanaman endemik di Papua. “Itu akan dipakai untuk menghijaukan kembali, merehabilitasi hutan-hutan yang ada. Jadi nanti pangan nya dapat, energi hijau dapat, tetapi hutan nya juga tidak dirusak,” pungkas Presiden Jokowi. [ERS-NAL]