27 Juli 2024

Selain AS dan YY, JGG Juga Masuk Dalam Radar Golkar Untuk Pilkada Papua Selatan

0

Doli Tandjung

“Kami juga punya senior tokoh masyarakat, orang lama Golkar juga yaitu pak Jhon Gluba Gebze, masuk dalam radarnya Golkar juga. Itu yang sekarang sedang kami kaji,” Doli Tandjung.

Merauke, PSP – Partai Golongan Karya (Golkar) menambahkan tokoh senior Drs. Johanes Gluba Gebze (JGG) dalam radar pencarian calon gubernur untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Papua Selatan.

Dimana sebelumnya, Golkar telah memberikan dua surat tugas masing-masing kepada Apolo Safanpo (AS) dan Yusak Yaluwo (YY) yang merupakan kader Golkar sendiri.

Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Ahmad Doli Tandjung mengatakan Golkar telah melakukan perencanaan selama 1,5 tahun untuk mencari figur yang tepat dalam Pemilihan Gubernur Papua Selatan.

“Kami sudah mempunyai beberapa nama untuk calon Gubernur Papua Selatan, yang sekarang sedang kami kaji. Kami ada ketua Golkar Papua Selatan, pak Yusak Yaluwo kemudian kami juga sedang melakukan kajian terhadap penjabat Gubernur pak Apolo Safanpo. Kemudian kami juga punya senior tokoh masyarakat, (orang, red) lama Golkar juga yaitu pak Jhon Gluba Gebze, masuk dalam radarnya Golkar juga. Itu yang sekarang sedang kami kaji,” ujar Doli Tandjung kepada wartawan di KTM-Salor Merauke-Papua Selatan, Kamis (30/5).

Meskipun mengutamakan kader Golkar, partai juga membuka peluang bagi mereka yang belum tergabung dalam partai namun memiliki komitmen untuk membesarkan partai dan daerah.

“Tentu, kami mengutamakan kader Golkar dulu. Atau yang kedua memang belum masuk partai tapi mempunyai komitmen membesarkan partai termasuk membesarkan daerah,” tegas Doli Tandjung.

Ia mengakui Golkar sudah memberikan surat tugas baik ke Yusak Yaluwo maupun ke Apolo Safanpo.

“Surat tugas itu kami sudah berikan pada saat sebelum pemilu 2024. Dan surat tugas itu bukan untuk Pilkada, karena kami serahkan pada bulan November 2023 dalam menghadapi pileg dan pilpres,” kata dia.

Doli menuturkan, figur yang diberikan surat tugas saat itu diharapkan dapat membantu agenda Golkar pada masa pileg dan pilpres.

“Jadi kami berikan surat tugas itu, orang yang kami harapkan membantu agenda Golkar pada pileg dan pilpres, dan itu jadi penilaian kami. Artinya apabila kedua tokoh itu (YY dan AS) membantu agenda Golkar pada pileg dan pilpres itu akan menjadi catatan kami, untuk kami mengambil keputusan kepada siapa kami memberikan dukungan. Jadi beda surat tugas dan rekomendasi. Golkar tidak mengenal surat rekomendasi tetapi surat keputusan yang akan menjadi surat B1KWK untuk menjadi surat lampiran pada saat mendaftar di KPU,” jelas Doli Tandjung.

Untuk koalisi, Doli bilang, dalam koalisi Indonesia Maju antara Golkar dan Gerindra sedianya sudah ada kesepahaman, bahwa sebisa mungkin koalisi di pusat turun ke daerah dalam rangka Pilkada.

“Kalau pas, kita jalan. Karena kami sadar belum tentu peta politik nasional sama dengan di daerah, tapi kami sudah bangun kesepahaman kalau bisa koalisi di Provinsi sama dengan Indonesia Maju, kalau pun tidak sepakat itupun harus kita pahami bersama,” tutup Doli.

Tampak, di pinggir-pinggir jalan menuju pusat pemerintahan Provinsi Papua Selatan KTM-Salor telah berkibar bendera kebesaran partai Golkar saat kunjungan Ketua Komisi II DPR RI bersama anggotanya serta Wakil Mentri Dalam Negri, kemarin. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *