26 Juli 2024

PT. Global Papua Inti Dipercaya sebagai Salah Satu Investor di Lahan Tebu

0

Mentri Investasi Bahlil Lahadalia saat memantau tebu di Ngguti Bob Sermayam, Merauke-Papua Selatan.

Merauke, PSP – Pemerintah telah menunjuk PT. Global Papua Inti sebagai salah satu investor di lahan tebu seluas 2 juta hektar di Kampung Ngguti Bob Sermayam, Merauke, Papua Selatan.

Dari pantauan di lahan tebu, pihak perusahaan tengah melakukan berbagai pembangunan mulai dari kantor, laboratorium hingga segala tempat untuk alat mekanisasi.

Kepala Dinas Pertanian Papua Selatan, Paino, menyatakan bahwa perusahaan tersebut merupakan investor lokal yang dipercaya untuk mengelola lahan tersebut.

“Investor lokal,” ucap Paino saat kunjungan Mentri Investasi di lahan tebu, Jumat (17/5).

PT. Global Papua Inti akan bertanggung jawab atas mekanisasi lahan, yang berarti penggunaan alat-alat canggih dalam proses pertanian. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi tebu mengingat masih tingginya impor gula di Indonesia.

Paino menyebut, investasi ini diperkirakan akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp.83 triliun rupiah di Provinsi Papua Selatan.

Ditempat yang sama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, sudah mengultimatum semua pihak perusahaan yang akan terlibat.
Hal ini berkaitan dengan hak-hak yang harus menyentuh para pemilik lahan.

“Jangan sampai hak-hak orangtua saya kita abaikan, saya tidak mau itu. Dan saya sudah ultimatum itu, siapa pun pengusaha-pengusahanya, mau itu PSN, KEK, BUMN harus semua tertib dan menghargai hak kesulungan semua saudara yang ada disini,” kata Mentri Bahlil kepada wartawan di sela-sela peninjauan lahan tebu.

Bahlil menyebut, investasi yang masuk ada pengusaha nasional, BUMN, ada juga potensi investasi asing.

“Tapi sifatnya kita ingin lakukan kolaborasi dengan masyarakat, siapa pun investornya yang penting konsep plasma inti Haris terjadi, dan saya minta keterlibatan pengusaha-pengusaha daerah. Jangan sampai 10 sampai 15 tahun kedepan jangan ga ada pengusaha daerah yang jadi pengusaha tebu, harus ada,” pungkasnya. [ERS-NAL] 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *