26 Juli 2024

BP3OKP : Selesaikan konflik dengan pendekatan kultural dan teknokratik

0

Yosep Yolmen, S.Pd., M.Si., MRSc

Merauke, PSP – Anggota Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) Provinsi Papua Selatan, Yosep Yolmen, S.Pd., M.Si., MRSc, menekankan pentingnya menyelesaikan konflik di wilayah ini tanpa melibatkan kekuatan TNI-Polri.

Yolmen menyoroti bahwa pendekatan untuk menangani konflik seharusnya lebih mengutamakan pendekatan kultural dan teknokratik daripada pendekatan militer.

Hal ini disampaikan Yolmen saat temu diskusi dengan pihak perusahaan sawit PT. BIA di kantor KPPN beberapa waktu lalu.

“Jangan melibatkan TNI-Polri, saya mengingatkan untuk kita semua. Konflik apapun yang terjadi, pendekatan yang dilakukan secara kultural dan teknokratik, ini penting,” kata Yolmen.

Menurut Yolmen, menjadi contoh konflik yang terus berlanjut di wilayah pegunungan sebagian besar disebabkan oleh pendekatan yang terlalu militeristik.

“Kenapa konflik berkepanjangan (masih terus terjadi) di wilayah pegunungan itu karena pendekatan secara militer,” kata dia.

Oleh karena itu, Yolmen menegaskan bahwa salah satu kunci penyelesaian konflik di Papua adalah dengan menggunakan pendekatan yang lebih kultural, seperti yang dianjurkan oleh Presiden dan Wakil Presiden, yaitu melalui pendekatan kultural, teknokratik, dan ilmiah.

“Pendekatan teknokrat dan kultural ini sangat penting, sebab kita harus menghargai budaya setempat. Kita boleh berinvestasi di mana pun, tapi harus menjaga muatan-muatan lokal,” tambahnya.

Sementara, Pj. Gubernur Provinsi Papua Selatan Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo,ST.,MT mengatakan amanah undang-undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang perubahan kedua undang-undang nomor 21 Tahun 2001 memiliki 2 kaki.

Kaki pertama adalah resolusi konflik Papua dan kedua program percepatan pembangunan bagi Provinsi Papua. “Kenapa perlu resolusi konflik, karena itu banyak program-program pembangunan bagi Papua selalu mendapat hambatan karena faktor keamanan, jadi penyelesaian konflik harus diselesaiakan secara rekonsiliasi perdamaian, dan harus kita bangun perdamaian diseluruh tanah Papua,” kata Pj. Gubernur Safanpo. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *