3 Bahasa Lokal Merauke Diambang Kepunahan
Merauke, PSP – Terdapat 3 bahasa lokal di Merauke yang berada diambang kepunahan dan diprediksi bakal punah apabila tidak dilingkupi dengan regulasi – regulasi yang menjaganya.
Ketiga bahasa ini sudah diteliti oleh Balai Bahasa Papua dan menurut hasil penelitian itu, ketiga bahasa lokal ini berada diambang punah dilihat dari jumlah penutur yang terus berkurang.
Widyabasa Ahli Madya Balai Bahasa Papua Anthonius Maturbong menyebutkan, menurut hasil penelitian mereka 3 bahasa dimaksud ialah Kanum Badi (Enkelembu, Kanume), Kanum Smarky (Enkelembu, Kanume), Kanum Sota (Enkelembu, Kanume).
“Kami sudah melakukan penelitian. Ketiga bahasa itu terancam punah,” kata Maturbongs dari pesan singkatnya, Jumat (23/2).
Untuk Kanum Badi sendiri, dalam penelitian Balai Bahasa Papua jumlah penutur saat ini hanya ada 10 orang. Sementara Kanum Smarky 80 orang, dan Kanum Sota 100 orang.
Pihaknya menggunakan klasifikasi bahasa yang hampir punah sesuai jumlah penutur menurut Edward. Yang mana, pada angka jumlah penutur 10 hingga 100 masuk dalam kategori sangat berbahaya.
Sebelumnya, Wakil Ketua II DPRD Merauke Dominikus Ulukyanan,S.Pd.,M.AP menyampaikan bahasa ibu di Merauke adalah warisan budaya.
Lantas, DPRD sebelumnya sudah bersepakat agar baik kiranya bahasa – bahasa yang patut di lindungi menjadi hak inisiatif dewan.
“Kami sudah sepakat, untuk menjadi hak inisiatif dewan dan diperdakan, nanti bakal di bahas di Bapemperda dan kami harap mereka (Balai Bahasa Papua) menjadi narasumber,” jelas Ulukyanan kala itu.
Balai Bahasa Papua juga berencana akan kembali turun ke kabupaten Merauke guna melakukan revitalisasi bahasa lokal. “Rencana dalam waktu dekat kami ke Merauke untuk Bimtek Revitalisasi Bahasa Marind,” kata Maturbongs. [ERS-NAL]