Perpindahan Penduduk Ke PPS Diklaim Melonjak, Ketua DPRD Ingatkan Pengecekan Identitas
Drs. Ir. Benjamin Izaac Rudolf Latumahina
Merauke, PSP – Paska PPS disahkan, Migrasi manusia dari luar Papua ke Provinsi Papua Selatan dinilai melonjak. Hal ini juga sempat diakui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Merauke bahwa perhari jumlah orang yang melakukan peristiwa kependudukan sangat banyak.
“Ini kita memang harus berbicara data, dan mesti masuk ke sistem untuk melihatnya, akan tetapi kita boleh melihat dari form perhari yang harus saya teken itu sangat banyak meminta perpindahan penduduk ke Merauke,” jelas Kadis Dukcapil Merauke Yustina Kamisopa.
Yustina menyebutkan, hal ini juga boleh dilihat diperistiwa kependudukan pertanggal 1 Desember 2022, jumlah orang yang mengajukan pindah ke Merauke sebanyak 34 orang.
“Kemarin saja 34 orang yang mengajukan permohonan tinggal, sementara yang keluar 14 orang, perbandingannya 10 sampai 20, dan itu sangat banyak kalau dihitung perbulan,” sebut Kamisopa kemarin.
Disisi lain, Dukcapil tidak memiliki kewenangan menolak siapa saja yang hendak melakukan peristiwa kependudukan ke Merauke. Sebab, masih dalam satu wilayah NKRI.
Ketua DPRD Merauke Drs. Ir. Benjamin Izaac Rudolf Latumahina juga turut mengklaim lonjakan kependudukan ini.
Benny mengatakan, lonjakan ini akan menjadi beban Pemerintah Daerah.
“Kebutuhan listrik pasti naik, air pasti naik, akibat pertambahan penduduk ini, begitupun pengangguran,” kata Benny.
Benny katakan, migrasi penduduk dari luar daerah ini juga perlu dilakukan pengecekan secara langsung. Karena dikhawatirkan identitas – identitas manusia yang masuk belum tentu jelas.
“Migrasi manusia kesini sudah pasti banyak yang tidak jelas, dukcapil dan satpol kami harapkan bisa melakukan swipping soal ini,” pesan Benny.
Benny turut berpesan, bagi siapa saja yang melakukan migrasi ke wilayah Papua Selatan jika tidak memiliki identitas diri yang jelas, perlu untuk sadar diri. “Yang tidak punya KTP saya fikir perlu sadar diri ya,” tegas Benny. [ERS-NAL]