Wabup : Yang jelas kita kecewa karena langsung ada tindakan membabi buta begitu
Merauke, PSP – Pemerintah Kabupaten Merauke menyampaikan kekecewaannya terkait kasus penembakan yang diduga dilakukan tentara dari Papua Nugini kepada Nahkoda Kapal KMN Calvin 02 hingga meninggal dunia di perairan PNG, Senin (22/8) sekira pukul 13.00 WIT.
Hal itu sebagaimana disampaikan Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, M.Pd di kantor DPRD Merauke kemarin.
Meski Wabup belum mendapatkan keterangan pasti tentang kasus itu, baik lokasi penembakan, maupun kronologis penembakan bahkan siapa yang menembak, kekecewaan dirasakannya.
“Ya ini masih saya dapat simpang siur, kami sudah komunikasi dengan beberapa pihak untuk kejelasan. Yang jelas kita kecewa karena langsung ada tindakan membabi buta begitu,” tegas Wabup Riduwan.
Menurut Wabup, ada jalan yang dapat ditempuh jika terdapat pelanggaran dilajukan.
“itu kan bisa diproses secara hukum kalaupun memasuki wilayah mereka. Kita saja, kalau ada orang luar mencuri ikan di Indonesia walaupun ujungnya kapal mereka ditenggelamkan tetapi kita masih memproses secara manusiawi. Bahkan dengan biaya negara mereka dikirim ke tempat mereka kan berasal,” tegas Wabup lagi.
Dari visum yang dilihatnya, Wabup melihat satu korban yang terkena tembakan mengenai leher.
“Nelayan kita bukan penjahat, bukan teroris. Tidak ada kompromi begitu, bagaimana itu. Dalam visum kami lihat peluru mengenai leher, intinya kita kecewa dengan perbuatan PNG, mereka kan cari makan,” tandasnya.
Ditambahkan Wabup, berbicara mengenai warga PNG di Indonesia, semua dilayani dengan secara manusiawi. “Kalau buka bukaan, warga PNG banyak sekali berbaur dimasyarakat kita, informasinya lebih dari 100 orang di perbatasan. Tanpa dokumen bahkan, kita masih kemanusiaan, di Lampu Satu banyak mereka. Mereka juga sekolah di Sota, berbobat ke Puskesmas Sota,” ungkap Wabup kesal. [ERS-NAL]