MKKS SMP Siapkan Model Pembelajaran Yang Aman Dari Covid-19

Pascalis Tethool, SS
Merauke, PSP – Memasuki tahun ajaran baru, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) telah menyiapkan model pembelajaran yang adaptif dan aman dari bahaya penularan Covid-19 bagi guru dan murid disekolah. Upaya ini dilakukan agar peserta didik tetap bisa kembali memperoleh pendidikan, setelah 3 bulan lebih tidak lagi bisa belajar secara normal.
Kepala MKKS SMP/MTS Gugus Merauke, Pascalis Tethool, SS mengatakan bahwa pihaknya berserta seluruh kepala sekolah SMP/MTS telah menyepakati menganai model pembelajaran yang akan diperlakukan sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing.
“Setiap sekolah berangkat dari kekuatan, kelemahan dan karakteristiknya masing-masing. Jadi termasuk yang ada jaringan, ada yang tidak ada jaringan, yang memiliki laptop dan tidak, metodenya akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing,” kata Pascalis, Jumat (10/7/2020).
Pascalis menyebutkan ada beberapa skenario pembelajaran pembelajaran yang sudah disepakati oleh seluruh kepala sekolah. Diantaranya, pembatasan jumlah siswa yang sekolah, pembatasan jumlah maksimal siswa dalam kelas, serta prosedur pencegahan covid-19 yang harus dilakukan secara ketat.
“Masing-masing sekolah, ada yang misalnya Senin Selasa kelas 7, Rabu Kamis kelas 8 dan Jumat Sabtu kelas 9. Ada yang mengunakan pembelajaran daring dengan internet, ada yang campuran, jadi macam-macam. Intinya, strategi pembelajaran disesuaikan dengan kondisi masing-masing, dan tidak ada yang namanya kita menyeragamkan. Selain itu, jaraknya duduk, termasuk kantin tidak boleh ada, tidak ada istirahat, serta dalam kelas maksimal 16 anak,” sebutnya.
Namun demikian, rencana itu baru perupa usulan dan nantinya keputusan akan berapada ditanggan pemerintah dan dinas pendidikan. Ia menuturkan, pada hari ini (13/7/2020) dinas pendidikan telah mengimbau untuk tidak melakukan kegiatan yang sifatnya pertemuan fisik terlebih dahulu.
“Ditiadakan semua bentuk MOS (masa orientasi sekolah) dan MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah). Minggu ini pada 13 Juli memang telah memasuki tahun ajaran baru, tapi ada himbauan untuk tidak ada aktifitas. Maka kita menunggu sampai ada informasi lebih lanjut lagi dari dinas pendidikan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pada minggu pertama ini, sekolah hanya diperkenankan untuk menyiapkan sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan bagi sekolah yang akan melakukan MOS secara virtual, maka diperbolehkan. “Selama satu minggu ini sekolah menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk pencegahan covid-19, dan kegiatan sosialisasi. Sedangkan pertemuan fisik itu tidak ada. Kalau mau MPLS secara online itu boleh,” pungkasnya. [WEND-NAL]