BBM Kosong di SPBU, Ayau : Marilah cari kambing hitamnya, bukan semut hitam
Merauke, PSP – Kekosongan Bahan Bakar Minyak (BBM) akhir – akhir ini turut ditanggapi mantan wakil rakyat DPR-RI Komisi VI (Membidangi BUMN), Steven Abraham.
Steven Abraham mengatakan, keadaan keseringan kekosongan BBM di Merauke belakangan ini memunculkan sebuah keanehan. Karena, saat ini SPBU Merauke pada pukul 19.30 WIT sudah menutup gerbang.
“Menurut saya pihak pemerintah dan DPR kurang proaktif mengatasi ini dan pertamina seolah menutup mata. Apalagi sekarang mobil dan motor sudah bertambah banyak,” kata Steven saat dihubungi dari balik selulernya, Selasa (2/6).
Steven Abraham menduga, ada yang salah dan juga sebuah penyimpangan yang dilakukan oleh pertamina. Hal itu didasari dari hasil penulusaran disaat ia masih menjabat menjadi wakil rakyat DPR-RI.
“Kenapa saya bilang bermain, ada satu pengusaha minyak pertamina yang memiliki BBM full subsidi tapi juga memiliki full non subsidi dan itu gabung di satu tempat. Dalam peraturan itu tidak boleh dan saya juga sudah pernah tegur itu sampai di Jakarta,” terang Steven Abraham.
Steven Abraham kembali menduga, penyimpangan BBM di Merauke terjadi melalui distrubusi.
“Distribusi yang sepertinya bermain, karena di kota minyak sering kosong, tapi mobilitas minyak ke Muting atau ke Bupul misalnya lancar terus. Nah, kenapa ke SPBU hanya dijatah satu tangki satu hari,” kata dia.
Masih menurut Steven Abraham, yang perlu diselidiki bukan pengepul minyak kecil – kecilan tapi pengecer besar. Yang mana membeli minyak subsidi menjual dengam harga non subsidi ke wilayah dalam. “Kalau mau, mari kita lihat diperusahaan sawit,mereka pakai berapa banyak setiap hari, sewaktu saya masih di komisi VI, saya sudah telusuri itu, cuman belum tuntas,” ujarnya.
Dikatakan Steve Abraham, pihak terkait sedianya harus mencari kambing hitam dari persoalan keseringan kekosongan BBM di Merauke.
“Marilah cari kambing hitamnya, bukan semut hitam. Pemda dan DPR harusnya kejar. Ini tidaķ, hanya diam – diam saja. Memang ada beberapa kali pertemuan tapi bagi saya mereka lakukan itu hanya formalitas menjalankan tugas tapi tidak menyelesaikam masalah,” pungkas pria yang akrab disapa Ayau ini. [ERS-NAL]