26 Juli 2024

Waspada! Begal Payudara dan Bokong Beraksi di Jalanan Sepi

0

Ilustrasi

Merauke, PSP-Warga kota Merauke terutama kaum perepuan dan ibu rumah tangga  diimbau untuk selalu waspada, ketika bepergian di siang hari maupun malam hari. Saat ini aksi kejahatan dengan modus baru semakin merajalelah. Sebut saja ‘begal payudara dan bokong’ , yang sasarannya kaum hawa.

Seorang ibu rumah tangga yang enggan disebutkan namanya menjadi korban pelecehan seksual saat berjalan kaki di jalanan sepi tepatnya di lorong antara Jalan Pendidikan dan Missi beberapa waktu lalu.

Kejadian tindakan senonoh itu dialaminya sampai dua kali, di tempat yang sama dengan waktu yang berbeda.

Kepada media ini, korban menceritakan kejadian pertama bermula saat dirinya hendak menjemput anaknya yang bersekolah di jalan Missi, sekitar pukul 11.00 Wit. Saat melintas di jalan sepi tersebut, muncul tiba-tiba seorang laki-laki berperawakan tinggi besar sambil menjinjing helm di belakang korban.

“Saya tidak tahu, tiba-tiba dia (pelaku, red) sudah ada di belakang saya. Mungkin dia keluar dari semak-semak,” katanya saat ditemui di kediamananya, Senin (20/4).

Merasa takut, akhirnya korban menyeberang pindah ke sisi lain jalan, tetapi pelaku ikut juga pindah. “ Tiba-tiba saja dia mendekat dan meremas bokong saya,” bebernya.

Mendapatkan perlakuan kurang ajar, korban marah dan meminta pelaku untuk jalan duluan. Akhirnya pelaku mau jalan terlebih dahulu. Setelah berjalan beberapa meter, tiba-tiba pelaku balik badan dan kembali mendekat sambil mencoba menyentuh daerah kemaluan, tetapi  korban berhasil menghindar dengan menangkis tangan pelaku dan langsung lari meninggalkan pelaku.

“Sebetulnya saya mau berteriak, tetapi karena di situ tidak ada orang dan rumah penduduk jauh makanya saya tidak berteriak dan lebih baik saya lari karena takut dipukul pake helm oleh pelaku,” ucapnya.

Kejadian yang kedua, masih di tempat yang sama. Tetapi korban tidak bisa memastikan pelaku yang kedua sama dengan pelaku yang pertama, karena pelaku yang kedua menggunakan sepeda motor dan helm.

Kejadiannya  hampir sama dengan kejadian pertama. Saat korban berjalan kaki, tiba-tiba pelaku sambil mengendarai sepeda motor meremas payudara korban.

“Saya sama sekali tidak menyangka, orang itu (pelaku) mau melakukan hal yang kurang ajar. Kejadiannya juga begitu cepat, sehingga saya tidak bisa melihat jelas wajah pelaku,” ucap korban.

Akibat kejadian tersebut korban mengalami trauma, dan tidak mau lagi melintas di jalan tersebut. Anaknya yang berusia tujuh tahun harus pergi dan pulang sekolah sendiri. “ Ya, bagaimana lagi, saya takut dan trauma. Anak saya harus pergi dan pulang sekolah sendiri, karena suami saya kerja di luar daerah,” ujarnya. [NAL-RH]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *