Program MBG Masih Mandek, Kepsek Satap : Kita tidak terlalu berharap banyak

Embaidjan Mandawiri Suandai Wainggai
Merauke, PSP – Harapan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa sekolah di wilayah Merauke perlahan mulai memudar. Salah satunya di SMA N PLUS SATAP 1 Merauke. Meski sebelumnya sempat dilakukan uji coba, hingga kini program itu belum juga berjalan.
Kepala Sekolah SMA N PLUS SATAP 1 Merauke, Embaidjan Mandawiri Suandai Wainggai mengaku, pihak sekolah tak lagi terlalu berharap banyak. Menurutnya, sudah cukup lama menunggu, namun tak kunjung ada kejelasan dari pihak terkait.
“Sekarang ini kita sudah tidak banyak berharap. Kalau ada, syukur. Kalau tidak ada juga, kita tetap bersyukur. Mau bagaimana lagi kan?” ujar Wanggai saat ditemui Papua Selatan Pos di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
Wangga bilang, ia yang awalnya sempat antusias karena sekolahnya dipilih sebagai lokasi uji coba MBG, tapi hingga kini belum ada kelanjutan program tersebut.
“Waktu uji coba itu, kami pikir sekolah kami akan jadi prioritas. Tapi ternyata habis itu diam saja, tidak ada kabar. Sementara anak-anak di sini sangat butuh,” katanya.
Wanggai juga menyampaikan kalau di sekolah yang ia pimpin mayoritas Orang Asli Papua (OAP) yang datang dari keluarga dengan latar belakang ekonomi menengah ke bawah. Banyak dari mereka, kata Wanggai, tidak bisa mendapatkan asupan gizi cukup dari rumah.
“Kita di sini beda kondisinya. Orangtua siswa banyak yang susah, jangankan bekal makanan, untuk ke sekolah saja kadang mereka harus jalan kaki jauh. Gizi itu penting untuk mereka, tapi ya kalau memang belum rezeki, kita mau bilang apa,” tambahnya. Wanggai juga menyoroti soal ketimpangan distribusi program MBG yang dinilai hanya memprioritaskan sekolah-sekolah yang berada dekat dengan dapur MBG, “kalau tidak percaya, coba pergi ke Dinas Pendidikan, tanyakan apa sekolah kami di sini butuh atau tidak. Jangan karena jaraknya dekat ke dapur, itu yang didulukan,” tutup Wanggai.[CR1-NAL]