Wakil Gubernur Papua Selatan Janji Biayai Pendidikan Siswa Asli Papua di SMA YPPK Yohanes XXII Merauke

0
acara kelulusan siswa-siswi kelas IX SMP YPPK Yohanes XXIII Merauke Tahun Ajaran 2024–2025 yang dihadiri Wagub Imadawa.

acara kelulusan siswa-siswi kelas IX SMP YPPK Yohanes XXIII Merauke Tahun Ajaran 2024–2025 yang dihadiri Wagub Imadawa.

Merauke, PSP — Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa, berkomitmen menanggung seluruh biaya pendidikan siswa asli Papua Selatan yang melanjutkan pendidikan ke SMA YPPK Yohanes XXII Merauke.

Janji tersebut disampaikannya saat menghadiri acara kelulusan siswa-siswi kelas IX SMP YPPK Yohanes XXIII Merauke Tahun Ajaran 2024–2025, Selasa (3/6/2025), di Gedung Bella Fiesta, Merauke.

“Saya akan minta data dari ketua yayasan, uang sekolahnya akan ditanggung oleh Wakil Gubernur Papua Selatan selama tiga tahun,” tegas Paskalis di hadapan siswa, guru, dan orang tua yang hadir.

Selain pembebasan biaya sekolah, Paskalis juga menjanjikan bantuan berupa laptop bagi setiap siswa asli Papua Selatan yang melanjutkan ke jenjang SMA di sekolah tersebut. Ia menyebut dukungan ini sebagai bentuk motivasi agar generasi muda terus mengejar pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi.

Tak hanya itu, ia juga menyatakan akan membiayai seluruh biaya pendaftaran bagi lulusan SD YPPK Don Boscho Budhi Mulia Merauke yang melanjutkan ke SMP YPPK Yohanes XXIII.

Dalam sambutannya, Paskalis menyoroti kondisi pendidikan di Papua Selatan yang dinilainya masih menghadapi berbagai tantangan serius, seperti keterbatasan akses, kualitas pendidikan, fasilitas, dan kesejahteraan guru, khususnya di daerah pedalaman.

“Rata-rata pendidikan di kampung-kampung di Papua mati suri. Ini menjadi kecemasan tersendiri bagi kami selaku pejabat saat ini,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya rasa syukur bagi pelajar di wilayah kota yang memiliki fasilitas pendidikan lebih baik dibandingkan anak-anak di kampung yang bahkan belum tentu memiliki seragam layak. Ia berharap lulusan SMP Yohanes dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh dan menjadi bagian dari generasi emas Papua Selatan pada tahun 2040. “Jangan sampai berhenti di sini, pendidikan harus terus dilanjutkan. Pola pikir, cara belajar, dan disiplin waktu harus berubah,” tandasnya. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *