Meski Kategori Aman, Pencegahan Masuknya ASF ke Papua Selatan Diperketat

Paino
Merauke, PSP – Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (TPPKP) Provinsi Papua Selatan (PPS) telah melakukan upaya pencegahan agar wabah ASF (African Swine Fever) atau Penyakit Demam Babi Afrika tidak masuk Papua Selatan. Karena virus itu telah melanda Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, sejak beberapa bulan lalu.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (TPPKP) Provinsi Papua Selatan (PPS), Paino mengatakan sejak bulan November 2024 lalu, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran ke dinas terkait yakni kantor karantina hewan di empat kabupaten maupun di bandara-bandara maupun pelabuhan.
Surat edaran itu bermaksud untuk melarang masuknya binatang berkuku belah, seperti babi, sapi, binatang lainnya hingga daging olahan. Bandara dan pelabuhan bisa sebagai pintu masuk wabah tersebut dan dikuatirkan akan menyerang ternak milik masyarakat di Papua Selatan.
“Kemarin ada masyarakat yang mau mendatangkan ternak sapi dan lainnya, kita tutup dulu. Jangan sampai virus itu sampai ke Merauke atau kebupaten-kabupaten lainnya”, terang Paino, kemarin.
Di Papua Selatan, menurut Paino, wabah tersebut belum ada ditemukan. Meski demikian, langkah pencegahan dini perlu dilakukan oleh dinas. Untuk itu pengawasan juga diperketat di jalur-jalur yang berpotensi masuknya virus ASF. Di sana petugas melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan hingga memberikan himbauan kepada masyarakat.
Di sisi lain pemberikan vaksin di kandang ternak milik masyarakat juga dilakukan, bahkan di tahun 2025 ini, hal serupa juga dilakukan. Wabah ASF atau penyakit demam babi Afrika melanda Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Dalam tiga bulan sejak bulan November 2024 hingga 9 Januari 2025 tercatat 2.000 an ekor babi milik masyarakat yang mati diserang wabah itu.[FHS-NAL]