BWS Sedang Lakukan Studi Identifikasi Irigasi di Wanam
Merauke,PSP – Balai Wilayah Sungai Papua Merauke sedang melakukan studi identifikasi desain dalam bentuk perencanaan berkaitan dengan irigasi dan drainase yang ada di Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke. Hal itu disampaikam Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Merauke,Nonce Saman di sela-sela upacara Hari Bhkati PU ke-79 di halaman Kantor Bupati Merauke, kemarin.
Nonce mengatakan apa yang dilakukan pihaknya saat ini dalam mendukung program Presiden RI, Prabowo Subianto pencanangan lumbung pangan di wilayah Indonesia bagian timur yakni pembukaan lahan 1 juta hektar sawah di Kabupaten Merauke oleh Kementerian Pertanian. Wanam juga menjadi salah satu daerah yang masuk dalam program cetak sawah. Program 1 juta hektar sawah ini merupakan program strategis nasional, dan bukan merupakan program investasi dari proyek swasta.
Sementara di kegiatan optimalisasi lahan (opla) yang juga dikerjakan Kementan RI, Nonce menyebut BWS juga berperan di sana. Dimana untuk tahun 2025,BWS akan melaksanaan melakukan normalisasi saluran di wilayah Distrik Semangga, Tanah Miring, Jagebib, Kurik dan Sermayam. Hal itu pula berdasarkan kewenangan dan Peraturan Menteri (Permen),sedangkan untuk pembangunan drainase baru, pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian maupun Kementerian PUPR.
Presiden Prabowo Subianto sendiri sudah berkunjung ke Desa Wanam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Minggu, 3 November 2024 lalu. Presiden Prabowo yang didampingi Menteri Pertanina,Amran Sulaiaman meninjau secara langsung pengembangan program pertanian berkelanjutan. Dalam kunjungan ini, Presiden Prabowo melihat persiapan demplot padi untuk meningkatkan produktivitas pangan di wilayah timur Indonesia. Kepala Satgas Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan bahwa program cetak sawah yang dilakukan di Wanam dan sekitarnya merupakan bagian dari rencana pengembangan lahan pertanian skala besar di Merauke. Menurutnya, ada sekitar 100 ribu hektare lahan pertanian yang akan dicetak, dimulai dari Wanam hingga Muting, dengan total target mencapai 1 juta hektar.[FHS-NAL]