Masyarakat Adat Minta Pemerintah Evaluasi Investor yang Beroperasi di Tanah Malind Anim

0

Masyarakat saat berorasi di Taman Libra

Merauke, PSP – Ratusan massa melakukan aksi demo di Taman Libra, Kamis (22/8/2024) siang. Dalam kesempatan itu mereka membawa sejumah spanduk yang salah satunya bertuliskan ‘Masyarakat adat sub suku Malind Maklew menolak segala bentuk investasi di atas tanah adat kami dan di bumi Anim Ha. Kami juga meminta agar segera dilakukan evaluasi terhadap perusahaan-perusahaan yang sedang beroperasi di tanah Malind Anim’.   

Penanggungjawab aksi, Dawi Kaize mengatakan lewat aksi itu pihaknya meminta pemerintah melakukan evaluasi terhadap invenstasi yang mengambil tanah hak ulayat masyarakat adat Maklew sampai Distrik Okaba yang masuk dalam wilayah adat maybodol.

“Kami mendesak pemerintah pusat, pemerintah daerah agar bagaimana caranya investasi itu harus dicabut. Karena masyarakat mulai dari Kondo sampai Digul, tidak pernah setuju dengan investasi ini masuk”, ujarnya.

Menteri Pertahanan dan Mentri Pertanian RI, kata dia, dengan sengaja mengirim ratusan alat berat tanpa adanya pemberitahuan kepada masyarakat yang punya tanah adat. Masyarakat kaget. Hal inilah yang membuat masyarakat resah. Masyarakat mempertanyakan kenapa bisa ada alat berat yang jumlahnya skala besar. Selama ini tidak ada investor yang mendatangkan alat berat sampai ratusan jumlahnya.

“Makanya kami resah. Apakah ini sengaja didatangkan untuk memusnahkan kami sebagai orang asli Papua, dalam hal ini orang Malind”, katanya. Dia meminta agar pemerintah menghentikan proses investasi pertanian yang sudah berjalan di tanah hak ulayat mereka. Usai berorasi di Taman Libra, massa kemudian melanjutkan membawa aspirasi mereka ke kantor MRP Papua Selatan.[FHS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *