Optimalisasi Lahan Dapat Meningkatkan IP dan Produktivitas Pertanian Merauke
Merauke, PSP – Beberapa bulan terakhir ini Pemerintah Pusat melalui kementerian berbondong-bondong melakukan kunjungan kerja ke Merauke mulai dari Menteri Pertanian, Menteri Investasi dan bahkan direncanakan Menteri Pertahanan yang juga Presiden Terpilih akan berkunjung ke Merauke pada bulan Juli mendatang.
Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT mengatakan pemerintah pusat saat ini tengah fokus untuk mengoptimalkan lahan pertanian di Indonesia dan Merauke menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi pengembangan lahan pertanian.
Dijelaskan Bupati Romanus, dari potensi lahan pertanian yang ada di Merauke sebanyak 63 ribu hektar, sekitar 40 ribu hektar akan dioptimalkan untuk bagaimana produksi pertanian khususnya beras di Merauke bisa meningkat.
“ Kenapa sekarang pemerintah pusat perhatian sekali untuk terus kesini, kalau orang melihat bahwa banyak kunjungan ke Merauke karena kita ingin optimalkan yang masyarakat sudah kelola yaitu 60 ribu hektar itu. Dari 63 ribu hektar itu kita lagi turunkan 40 ribu hektar,” katanya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Optimalisasi tersebut dilakukan mengingat Indeks Panen (IP) kabupaten Merauke saat ini masih 2 kali tanam dalam setahun, sehingga itu yang ingin dioptimalisasikan.
“ Kenapa mau di optimalkan ? karena selama ini Indeks Panen (IP) atau tanam kita itu cuman 2 kali itupun tidak maksimal dengan prokdutivitas kita. Produktivitas kita itu atau sawah kita itu penghasilan tidak memadai dengan potensi yang kita miliki. Jadi kita itu baru panen padi misalnya itu dikisaran sekitar beras bersih bisa 1,5- 2 Ton begitu padahal seharusnya kita sudah diatas 6-8 Ton. Dengan IP kita baru 2 kali tanam itupun tidak maksimal,” jelasnya.
Dirinya mengungkapkan sebelumnya setiap rencana luas tanam seperti musim tanam 1 ditargetkan 63 ribu hektar, realisasi yang masyarakat tanam hanya 32 ribu hektar dan itu tidak merata.
“ Potensi ini yang dilirik oleh pemerintah sebagai fasilitator untuk bagaimana ini dimaksimalkan, itu yang dimaksud dengan optimalisasi lahan,” sambungnya.
Selain itu juga Pemerintah Pusat mendukung optimalisasi lahan tersebut dengan memberikan bantuan ratusan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) ke kabupaten Merauke untuk modernisasi dalam pengelolaan lahan sehingga diharapkan hasil produksinya meningkat.
“ Luar biasa sesungguhnya kita harus ambil hikmah positifnya karena atensi pemerintahnya luar biasa. Misalnya sekarang kita dibantu dengan peralatan pertanian kurang lebih 250 unit alat akan kesini, karena apa ? man power kita itu masih terbatas, petani kita itu terbatas banyak anak muda sekarang sudah tidak mau kelola sawah kerja kebun,” tambahnya.
Pemerintah mencoba untuk mengalihkan pengelolaan lahan dari yang manual ke teknologi modern dengan menggunakan Alsintan-Alsintan yang diberikan Pemerintah Pusat tersebut. “ Bayangkan kita ambil sejarah kebelakangan dulu orang kelola sawah pakai sapi, pacul mulai pelan-pelan berubah ke traktor, mulai pelan-pelan orang berubah ke mesin tanam Rice Transplanter. Mulai orang pelan-pelan yang tadinya arit banting mulai dengan tracer, sekarang sudah combine harvester. Jadi memang lompatan teknologi ini luar biasa dan ini diharapkan untuk mendongkrak produktivitas potensi yang kita miliki,” pungkasnya.[JON-NAL]