Kebutuhan Jagung Lima Ton/Hari, Pemprov Papua Selatan Ajak Petani Tanam Jagung

0

Paino : Jangan khawatir, kami tidak omong kosong, hasil panen sudah ada yang menampung

Merauke, PSP – Pemerintan Provinsi Papua Selatan terus memotivasi masyarakat khususnya para petani untuk tidak patah semangat menanam jagung.

Hal ini dikarenakan besar nya potensi akan kebutuhan jagung di wilayah Provinsi Papua Selatan.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Selatan, Paino di Distrik Jagebob Kampung Gurinda Jaya saat memanen jagung seluas 16 hektar bersama para petani disana, Jumat pekan lalu.

Paino menyampaikan, panen jagung yang sebelum nya ditanam para petani di beberapa titik berbeda itu (spot – spot) sebagi upaya terus merangsang para petani menanam jagung.

Ia menegaskan, para petani tidak perlu khawatir akan penampung jagung yang nantinya sudah dipanen. Dimana sebelumnya para petani trauma menanam jagung dikarenakan tidak ada yang membeli.

“Kita sudah siapkan penampung di SP 9, jangan khawatir panen jagung ini tidak omong kosong, masyarakat menanam kemudian tidak ada yang membeli. Karena kebutuhan akan jagung per hari menimpa 5 ton,” jelas Paino.

Dilanjutkan, komitmen pemerintah untuk terus mengawal penanaman budi daya jagung terlepas dari kebutuhan di Provinsi Papua selatan yang tergolong besar, tapi juga agar uang ada berputar di daerah bukan di luar daerah.

“Kami pemerintah berupaya bekerja sama dengan stakeholder yang ada terutama para petani, agar bagaimana jagung terus bisa memenuhi kebutuhan, supaya uang juga bisa berputar disini,” kata dia.

Disebutkan, untuk Provinsi Papua Selatan dalam tahun ini mendapatkan bantuan bibit jagung untuk lahan seluas 2.000 hektar sebagai komitmen penanaman jagung dan akan dibagikan ke para petani. “Ditahun depan kami juga akan bantu untuk alat – alat pertaniannya supaya menunjang kegiatan penanaman jagung. Mari kita sama – sama semangat menanam jagung, kalau ada apa – apa jangan sungkan menyampaikan ke dinas secara berjenjang mulai dari kabupaten maupun Provinsi. Baik terkait bibit atau perhatian lainnya. Karena kalau petani makmur semua akan makmur. Kami berusaha hadir ditengah – tengah masyarakat ketika masyarakat sangat membutuhkan kami,” katanya. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *