Perjuangkan Hak Politik, Ratusan OAP Demo
JGG : Sahabatku Prabowo, kalau nanti sudah dilantik jadi Presiden, harus dibenahi masalah ini
Merauke, PSP – Ratusan orang asli Papua yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lintas Orang Asli Papua Papua Selatan turun jalan dan melakukan aksi demo di Taman Libra, Selasa (12/3/2024). Mereka membawa spanduk dan berorasi secara beegantian
Ketua Forum Komunikasi, Robet Kaiba mengatakan kehadiran mereka merupakan buntut dari sejumlah persoalan yang ditemukan kemudian sudah dilaporkan ke Bawaslu Merauke terkait pelaksanaan Pemilu 2024. Bahkan mereka juga telah menyambangi Ketuq MRP Papua Selatan sebelumnya, hanya belum mendapat jawaban yang memuaskan.
Salah satu persoalan yang mendasar yakni kasus money politik yang sudah dilaporkan ke pengawas pemilu. Hingga saat ini mereka belum mendapat perkembangan sejauh mana proses penanganannya. Setiap kali pihaknya menanyakan itu ke Bawaslu, mereka tidsk puas. Dampak dari politik uang yang terjadi, banyaknpara caleg OAP yang tidak memperoleh suara.
“Hari ini orang Papua kalah, karena tidak bisa melawan cukong-cukong pemilik uang. Kami minta pertanggungjawaban Bawaslu,” tegas Robet.
Mereka juga meminta dukungan dari Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Selatan untuk bisa turut menyuarakan apa yang dialami saat ini.
“MRP bantu kami melawan money politik,” ujarnya.
Setelah beberapa jam berorasi, tokoh masyarakat Papua Selatan, Jhon Gluba Gebze tiba dan ikut berorasi.
Mantan Bupati Merauke dua periode itu meminta lembaga MRP, DPRD agar menyuarakan persoalan yang terjadi ke pusat, sehingga bisa mendapat pertimbangan. Demikian halnya, Bawaslu, KPU Merauke dan KPU Papua Selatan. Tak hanya itu, dia juga menyerukan ke Prabowo Subianto, Calon Presiden terpilih saat ini.
” Demi NKRI saya harus tampil. Sahabatku Prabowo, kalau ko besok dilantik jadi Presiden harus dibenahi masalah ini,” kata Jhon Gluba yqng disambut tepuk tangan massa.
Menanggapi tuntutan massa, Ketua Bawaslu Merauke, Agustinus Mahuze menyebut bahwa laporan pelanggaran Pemilu yang dilaporkan kepada pihaknya sudah dalam proses penanganan.
Di hadapan massa, Ketua KPU Merauke, Rosina Kebubun menyatakan bila ada pihak yang tidak puas dengan hasil Pemilu 2024 bisa mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“Ini jalurnya, dibuktikan dengan bukti-bukti,” jelasnya.
Pantauan media ini massa mulai berorasi mulai pukul 10.00 WIT hingga pukul 15.00 WIT. Semangat mereka tidak pudar meski diguyur gerimis hingga hujan. Aksi demo itua dijaga ketat ratusan petugas dari Polres Merauke dan Brimob.
Demonstrasi memperjuangkan hak OAP dalam pemilu 2024 yang dimotori Forum Komunikasi Caleg OAP itu tampak langsung dihadiri Ketua MRP Provinsi Papua Selatan Damianus Katayu,M.AP.
Katayu mengatakan, dalam upaya menjalankan tugas dan kewenangannya, Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Selatan telah melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan prosedur yang berlaku. Untuk memperjuangkan hak orang asli Papua khusus para caleg.
“Kami telah membentuk panitia khusus (pansus) untuk menangani laporan-laporan yang masuk, dan telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk penyelenggara dan pengawas.” ungkap Katayu dihadapan para pendemo.
Selain itu, Ketua MRP juga menyebutkan bahwa MRP telah mengirim surat kepada pihak terkait dalam hal ini pembina politik. “Kami memang menerima beberapa aspirasi yang bukan merupakan kewenangan langsung MRP, namun kami tetap menerima dan meneruskannya ke pihak yang berwenang,” tambahnya.
Terkait permintaan penundaan rapat pleno, Ketua MRP menegaskan tidak adanya urgensi yang jelas untuk menunda rapat tersebut mengingat pleno adalah agenda nasional.
“Ada pula beberapa hal yang bukan kewenangan MRP, kami hanya bisa menerima aspirasi dan kami teruskan. Kewenangan kami terbatas, namun kami telah bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku. Diluar batas kewenangan tersebut, kami tidak dapat bertindak,” tegas Ketua MRP Papua Selatan.
Sementara itu, Lalu lintas kendaraan di Lingkaran Brawijaya (Libra) pada Selasa (12/3) sempat lumpuh dan tidak bisa dilalui akibat aksi para pendemo orang asli Papua memperjuangkan hak – hak mereka.
Sejak pukul 11.00 WIT terpantau para pendemo sudah memenuhi jalan raya di Libra dan menyuarkan kegeraman mereka terkait hak politik yang dianggap sudah diambil dengan cara menggunakan uang pada pemilu 2024 lalu.
Hingga sore pukul 16.00 WIT massa demo masih terlihat menutup lingkaran Brawijaya, sambil berorasi. Akibat dari itu, pengendara – pengendara seperti angkot tidak dapat melewati Libra dan memilih jalanan rusak berlubang amat dalam di Gang Kasuari sebelah Gang Daud.
Menurut warga setempat, jalan Gang Kasuari itu satu – satu nya jalan yang tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah selama bertahun – tahun.
“Selama bertahun – tahun jalan ini tetap rusak dan tidak pernah ada perhatian. Saya rasa cuma ini gang yang jalan rusak untuk daerah perkotaan,” ujar warga bernama Alex itu. (FHS/ERS-NAL)