Gagal Nodai Bocah SD dan Viral di Medsos, Sopir Bejat Ini Diciduk Polisi
Merauke, PSP – Aksi seorang sopir angkutan dalam kota (angkot) bejat di kota Merauke ini untuk menodai seorang bocah yang masih dibawah umur, gagal, Selasa (25/7) siang. Sebab, korban menolak untuk melayani nafsu bejatnya dan mengancam akan melapor ke pihak Kepolisian. Setelah beberapa kali membujuk rayu korban, namun tak berhasil, pria itu pun akhirnya mengantarkan korban pulang ke rumahnya.
Tak habis akal, korban yang diantarkan pulang langsung mengadu kepada pihak keluarga atas apa yang menimpanya. Oleh keluarga pun mengumumkan di media sosial bahwa mereka sedang mencari seorang sopir angkot hingga ramai. Tak lama kemudian, tim Opsnal Polres Merauke melakukan pengembangan penyelidikan dan langsung menciduk sopir tersebut lalu membawanya ke Mapolres untuk diinterogasi.
“Sopir angkot ini berinisial AN(22), dia ditangkap setelah viral di media sosial. Sementara dia masih dimintai keterangan oleh penyidik,” beber Kapolres Merauke melalui Kasat Reskrim, AKP Haris Baltasar Nasution, di ruang kerjanya, kemarin.
Menurutnya, awalnya bocah tersebut hendak pulang ke rumah dan memberhentikan angkot yang dikemudikan pria bejat itu. Rupanya, pria itu tidak langsung menuju rumah rumah si bocah dan malah membawanya berkeliling kota. Dalam perjalanan, pria itu membujuk korban untuk memegang kemaluannya hingga beberapa kali. Untungnya, bocah itu selalu menolak dan mengancam akan melapor ke piha berwajib, bila sang sopir tetap nekad.
Tak berdaya merayu korban, sopir bejat itu pun akhirnya mengantarkan si bocah pulang dan mengambil uang ongkosnya.”Pria itu masih kita amankan menunggu keputusan dari pihak keluarga,” ujarnya.
Sementara sopir sendiri, saat diperiksa penyidik mengakui perbuatannya dan mengaku sangat menyesal. Dia sendiri sudah memiliki pacar dan sudah tinggal serumah.“Sumpah saya tidak melakukan apa-apa. Saya hanya ajak suruh dia saja (pegang,red), tapi dia tidak mau. Habis itu, saya antar dia pulang. Saya sangat menyesal,” tutur pria itu dengan kepala tertunduk.
Berkaca dari kejadian ini, Kasat Reskrim meminta masyarakat, khususnya para orang tua agar menjadikannya sebagai pembelajaran. Artinya, orang tua harus melakukan pengwasan ekstra kepada anak-anaknya, apalagi masih kecil. Saat bersekolah atau bepergian kemana saja, mereka jangan dibiarkan sendirian dan sebaiknya ditemani. “Kalau pulang sekolah misalnya, bagusnya dijemput saja. Kita tidak tahu, jangan sampai ada orang yang berniat jahat. Karena, kalau sampe terjadi apa-apa, yang dirugikan pasti orangtua juga. Mari kita belajar dari kejadian ini,” pesan perwira berdarah Batak itu.[FHS-NAL]