Warga Karang Indah Heran, Bantuan Sumur Bor dari Pemprov Papua Hanya Berfungsi Dua Pekan
Tampak Ketua RT 1 bersama warga di bangunan sumur bor yang sudah rusak. Foto: PSP/FHS
Merauke, PSP – Keberadaan dua unit sumur bor yang dibangun oleh Pemerintah provinsi Papua di RT 1 Kelurahan Karang Indah, Kabupaten Merauke, selain menjadi kebahagiaan juga menjadi pertanyaan bagi warga setempat. Pasalnya, sumur yang baru dibangun di awal tahun 2023 itu, hanya bisa dinikmati dua minggu saja, setelah itu sudah rusak dan tak berfungsi lagi.
Menurut Ketua RT 1 Kelurahan Karang Indah, Imanuel Jebo setelah bangunan rampung dan air mengalir, oleh pihak kontraktor beberapa bulan lalu, tidak ada penyerahan secara resmi dan pelatihan pengoperasian secara matang. Pihak pembuat hanya menyampaikan begitu saja.
“Jadi sekarang ini, dua sumur ini sudah tidak berfungsi lagi. Sumur ini hanya aktif dua minggu saja, setelah itu jadi kendala bagi masyarakat,” tutur Imanuel di depan sumur tersebut, kemarin.
Semestinya, kata dia, harus ada pelatihan atau pendampingan dari pihak pembangun kepada warga bagaimana cara mengoperasikan mesin tersebut dengan benar, bukan asal begitu saja. “Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah, karena sudah membangun sumur ini untuk kebutuhan mandi dan mencuci pakaian, tapi sekarang jadi kendala lagi, karena sudah rusak,” katanya.
Pasca tidak berfungsi, Ketua RT sendiri mencoba menghubungi pihak kontraktor guna menanyakan apa yang menjadi masalah dalam mesin, hanya saja, tapi tidak mendapat respon. Maka itu, mereka berharap dinas terkait bisa melihat kembali pekerjaan tersebut. Kini warga harus kembali lagi ke pola sebelumnya yakni untuk kebutuhan mandi dan mencuci, harus mengambil air bersih dari depan Toko Dua, Jalan raya Mandala.
Di tempat yang sama, Lurah Karang Indah, Willibrodus S. Duran juga mengapresiasi pemprov Papua yang sudah membangun tiga titik sumur bor dengan jaringannya di kelurahan yang dipimpinnya itu.
Namun, ia menyayangkan, setelah pekerjaan selesai tidak ada penyerahan oleh kontraktor ke RT, Kelurahan, Dinas PUPR kabupaten maupun Dinas PUPR Papua Selatan. Dengan demikian, ketika terjadi trouble seperti sekarang ini, pihaknya bingung siapa yang bertanggungjawab untuk melakukan perbaikan. “Dengan sumur ini masyarakat sangat terbantu, tapi dengan rusak begini masyarakat juga bingung,” pungkasnya. Di atas bangunan bak penampung air dari sumur bor itu, tampak ada solar sel dan beberapa pipa-pipa air.[FHS-NAL]
