BPBD Sebut Ada 9 Titik Yang Harus Diantisipasi Terjadi Bencana Banjir Rob

0
Tampak pesisir pantai lampu satu, Merauke

Tampak pesisir pantai lampu satu, Merauke. Foto: PSP/FHS

Merauke, PSP – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Merauke menyebut ada  9 distrik yang perlu diantisipasi terjadi bencana banjir rob, mulai dari Distrik Merauke, Semangga, Naukenjerai, Ilwayab, Okaba, Tabonji, Waan dan Distrik Kimam. Sebelumnya, BMKG Pusat mengeluarkan informasi ada potensi terjadi banjir rob di sekitar pesisir laut Papua Selatan. Fenomena banjir rob itu karena dampak Super New Moon atau fase Bulan Baru yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat Bulan ke Bumi) pada tanggal 20 Februari 2023. Hal ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

Kepala BPBD Kabupaten Merauke, Romanus Sujatmiko atas informasi itu pihaknya sudah melakukan upaya dalam hal mengantisipasi bila terjadi bencana tersebut, salah satunya membuat pengumuman di LPP RRI berdasarkan informasi dari BMKG Merauke, kaitannya dengan prakiraan cuaca setiap saat.

“Ini bertujuan agar masyarakat segera berhati-hati dan antisipasi,” kata Sujatmiko, di Mapolres Merauke, kemarin.

BPBD sendiri juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian,  TNI, Dinas PUPR, Balai Wilayah Sungai, Basarnas, Dinas Kesehatan maupun instansi  terkait lainnya. Bagaimana antisipasi bila bencana terjadi, seperti prakiraan BMKG yang berpotensi banjir rob terjadi di pesisir wilayah Papua Selatan. Upaya lainnya, melakukan pemantauan di pesisir lewat kepala distrik, untuk mendapat informasi yang akurat.

“Kita berharap bencana ini tidak terjadi. Tapi kalau pun terjadi, kita sudah siap,” jelasnya.

Sebagai bentuk kepedulian dari Pemerintah daerah melalui  BPBD sudah menyiapkan anggaran bila terjadi bencana, meski jumlahnya masih terbatas. Sebagai OPD baru, pembenahan sumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana juga sedang dilakukan.

Di tempat yang sama, Yunita dari BMKG mengajak masyarakat di pesisir bisa aktif untuk meng searching informasi di media sosial BMKG, termasuk bila ada peringatan dini. “Kami harapkan masyarakat bisa mengantisipasi dengan segera, apabila sudah ada peringatan dini,” pintanya. Sementara Kapolres Merauke, AKBP Sandi Sultan mengemukakan semua pihak harus berperan dalam tanggap darurat. Bukan hanya pemerintah, BMKG, BPBD, TNI, dan Polri. [FHS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *