Musamus Mengabdi Untuk Pengembangan Guru di Era Society 5.0

Era Super Smart Society (Society 5.0) adalah era masyarakat dapat menyelesaikan berbagai macam tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi Industri 4.0. Society 5.0 juga dapat diartikan sebagai konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi. Sebagai pendidik di era Society 5.0, para guru harus memiliki keterampilan terutama dibidang digital. Oleh karena itu, diperlukan pembinaan untuk mengembangkan keterampilan guru baik lokal maupun internasional sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.
Mendukung hal tersebut, Universitas Musamus melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang didanai oleh DIPA UNMUS 2022. Salah satu kegiatan PKM yaitu Pelatihan Penyusunan Soal HOTS dan Penggunaan Software WonderShare Quiz Creator kepada guru SMP Negeri 3 Merauke yang dilaksanakan pada tanggal 05 November 2022 oleh dosen Pendidikan Kimia yaitu Ibu Marantika Lia Kristyasari, S.Pd., M.Pd. selaku ketua tim dan Bapak Jesi Jecsen Pongkendek, S.Pd., M.Pd. selaku anggota tim yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan teknologi sehingga penyusunan soal dan pelaksanaan ujian dapat berlangsung dengan lebih mudah.
Kegiatan pelatihan ini terdiri dari dua sesi yaitu teori dan praktik. Sesi pertama dibawakan oleh Ibu Marantika Lia Kristyasari, S.Pd., M.Pd. dengan materi penyusunan soal HOTS. Higher Order Thinking Skills yang disingkat HOTS gencar diperbincangkan di dunia pendidikan. Apa itu soal HOTS? Seperti namanya, soal HOTS adalah soal-soal yang mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi sesuai dengan levelnya. Soal HOTS dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Soal-soal HOTS disusun sedemikian rupa untuk mengukur kemampuan: mentransfer satu konsep ke konsep lainnya, memproses dan menerapkan informasi, mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda, menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan menelaah ide dan informasi secara kritis.


Indikator dalam soal HOTS meliputi tiga indikator yaitu menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6). C4 (Menganalisis), pada level menganalisis siswa akan lebih ditekankan pada bagaimana berpikir kritis secara operasional. Misalnya mengenali kesalahan, memberikan fakta-fakta, dan menganalisis struktur, bagian, serta hubungan. C5 (Mengevaluasi), mengevaluasi berarti membuat keputusan berdasarkan kriteria yang standar, seperti mengecek dan mengkritik. Kata Kerja Operasional yang digunakan adalah mengevaluasi, memilih/menyeleksi, menilai,menyanggah, dan memberikan pendapat. C6 (Menciptakan), soal pada level C6 menuntut kemampuan siswa untuk merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah. Kata Kerja Operasional yang digunakan adalah memperjelas, menafsirkan, memprediksi.
Penyusunan soal HOTS tidak boleh sembarangan. Cara membuat soal HOTS harus mengikuti langkah-langkah berikut ini: menganalisis kompetensi dasar yang dapat dibuat soal-soal hots, menyusun kisi-kisi soal, memilih stimulus yang menarik dan kontekstual, menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal, dan membuat rubrik. Adapun keunggulan soal HOTS yaitu: peserta didik mampu berpikir logis, peserta didik memapu berpikir sistematis, peserta didik mampu berpikir kritis, serta peserta didik mampu kreatif.

Selanjutnya, sesi yang kedua dibawakan oleh Bapak Jesi Jecsen Pongkendek, S.Pd., M.Pd. dengan materi penggunaan Software WonderShare Quiz Creator. WonderShare Quiz Creator adalah software untuk membuat kuis yang memungkinkan pendidik menciptakan dan mengelola kuis online profesional berbasis flash kuis dan survei dengan multimedia. Software ini adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pembuatan soal, tes atau kuis baik secara offline maupun online. Dalam membuat soal dengan software ini sangat familiar, karena tidak butuhkan penggunaan bahasa pemrograman yang rumit dalam pengoperasiannya. Penyimpanan hasil tes, kuis, atau soal dengan software ini bisa dalam bentuk format data Flash. Kelebihan lain dari software ini adanya fasilitas peningkatkan pertanyaan dengan gambar, flash video dan audio termasuk rekam suara, text-to-speech, dan lain sebagainya. Selain itu, terdapat juga fitur untuk memasukan simbol matematika dan ilmu pengetahuan dengan editor persamaan untuk membuat kuis mata pelajaran matematika, fisika, dan kimia. Fasilitas yang tersedia dalam software ini yang memberikan layanan kemudahan dalam penggunaannya.
Untuk menggunakan Software ini kita perlu menginstal terlebih dahulu aplikasinya kemudian, kita masuk pada laman Create a new quiz untuk membuat kuis baru. Selanjutnya, sebelum masuk dalam pembuatan soal kita perlu mensetting terlebih dahulu properties dari quiz dengan mengklik quiz properties. Kita dapat mengatur beberapa hal yang ada pada menu Quiz information, Quiz settings, Quiz result, Question settings, dan Others. Setelah mensetting beberapa pilihan pada menu quiz properties, kita bisa langsung membuat soal sesuai dengan kebutuhan yang ada. Setelah proses pembuatan soal telah selesai, maka sebelum di Publish kita dapat melihat terlebih dahulu dengan Klik Preview untuk memastikan soal yang telah dibuat dan pengaturan telah sesuai yang kita inginkan. Langkah selanjutnya, kita dapat mempublish soal test yang telah dibuat dengan Klik Publish. Untuk penggunaan power point kita gunakan type web.
Penggunaan teknologi dalam era society 5.0 merupakan hal yang krusial terutama dalam dunia pendidikan yang menjadi tempat untuk menghasilkan generasi unggul. Guru sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan tidak hanya harus cakap dalam mengajar, tetapi juga harus kreatif, inovatif, menginspirasi dan menjadi suri teladan bagi siswanya. Dengan semakin kompleksnya kecakapan yang harus dimiki siswa, kegiatan pelatihan ini diharapakan dapat membuat guru bukan hanya bisa menggunakan perangkat komputer tetapi lebih kepada pemanfaatan Internet of Thing (internet untuk segala sesuatu), Virtual Reality(VR) dan Augmented Reality (AR), Artificial Inteligence (kecerdasan buatan), serta Big Data (data dalam jumlah besar) untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh siswa sehingga pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih efektif dan efisien.[***-RED]