Kapal BBM Meledak, Tiga ABK Selamat, Satu Belum Ditemukan

Petugas dari Polres sedang melakukan olah TKP, diatas kapal pengangkut BBM yang meledak, 1/4/2020.
Satu dari Tiga yang Selamat, Meninggal di RSPB Tadi Malam
Merauke, PSP-Sebuah kapal jenis LCT pengangkut bahan bakar minyak (BBM) meledak di salah satu pelabuhan, Kelurahan Kelapa Lima, Ditsrik Merauke sekitar pukul 15.49 Wit. Empat anak buah kapal (ABK) menjadi korban, tiga berhasil diselamatkan dan satu lainnya, belum diketahui nasibnya.
Dari tiga yang selamat, satu mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya dan sempat dilarikan ke RS Bunda Pengharapan untuk penanganan medis. Namun Tuhan berkehendak lain, nyawa korban luka bakar ini tak tertolong. Korban akhirnya meninggal di rumah sakit, tadi malam.
Hingga kini, petugas sedang melakukan penyelidikan penyebab ledakan itu dan berupaya encari salah satu ABK yang belum hilang. Petugas sedang menggali keterangan dari dua ABK yang selamat tanpa luka.
Kabag Ops Polres Merauke, AKP Erol Sudrajat, S.Sos,M.Si menerangkan kapal besi bernama SPOB REFQY yang berukuran 141 GT itu, diketahui milik salah satu pengusaha minyak, yang akan bertolak ke Agats.
“Keterangan awal yang kami peroleh, ledakan besar terjadi di kamar mesin kapal,” ujar Kabag Ops di sela-sela memimpin olah TKP, kemarin.
Di tempat terpisah, Kepala Subseksi Operasi dan Siaga, Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, Fajar Yuniarto,S.E, menyebut, kejadian itu langsung direspon dengan cepat oleh personil Anak Buah Kapal (ABK) Rescue Boat Basarnas Merauke yang kapalnya sedang bersandar di dermaga Perikanan Kelapa Lima Merauke dan tidak jauh dari lokasi kejadian. Satu tim ABK bergerak menuju lokasi kejadian mempergunakan RIB (Rigid Inflatable Boat) dan berhasil mengevakusi tiga orang dari atas kapal naas tersebut.
“Dari ketiganya, satu mengalami luka bakar hampir seluruh tubuh dan dua rekannya selamat. Korban terbakar bernama Saharudin dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bunda Pengharapan (RSBP),” terangnya.
Berdasarkan keterangan dari korban yang selamat, masih ada satu rekan mereka yang berada di kamar mesin. Atas dasar keterangan ini, satu tim lagi dikerahkan guna melakukan upaya evakuasi korban di dalam kamar mesin. Hanya saja, hasilnya nihil. Dengan mengenakan baju tahan panas, petugas mencoba masuk dan mencari lebih jauh ke setiap penjuru ruangan dalam kapal, tapi tidak menemukannya.
“Kuat dugaan korban Saldi melompat ke air untuk menyelamatkan diri,” duganya.
Dia menambahkan, fokus pencarian di atas kapal dan juga di permukaan air sungai Maro disekitar lokasi kejadian kecelakaan. “Kami bersama tim gabungan di lapangan memanfaatkan sisa hari ini sampai gelap nanti untuk mencari. Setelah itu akan kami evaluasi tindakan yang akan kita lakukan kemudian,” pungkasnya. Salah satu ABK yang selamat enggan berkomentar ketika dikonfirmasi awak media. Diduga, ia masih syok atas musibah ini. [FHS-RH]