Ini Pemicu Terjadinya Penganiayaan Berat di Distrik Animha
Kondisi korban penganiayaan berat yang terjadi di Distrik Animha. Foto: PSP/FHS
Merauke, PSP – Kasus penganiayaan berat yang melibatkan dua warga, di Kampung Baad, Distrik Animha, terjadi Senin (14/11) sekira pukul 21.15 WIT. Akibatnya, akibat dari perkelahian tersebut salah satu dari mereka mengalami luka potong di bagian tangan kiri, lengan patah tulang, luka robek di bagian lengan. Bahkan harus dilarikan ke RSUD Merauke untuk mendapat penanganan medis.
“Penganiayaan itu diawali dengan perang mulut,” terang Kapolres Merauke melalui Kasie Humas, AKP Ahmad Nurung, yang dikonfirmasi wartawan di kantornya, kemarin.
AKP Nurung menerangkan kejadian itu bermula ketika pelaku datang ke rumah korban untuk menjemput istrinya. Oleh korban melarang, karena sudah malam. Pelaku tidak terima baik hingga terjadi pertengkaran mulut antara pelaku dan korban. Dilandasi rasa emosi, korban langsung melayangkan pukulan ke tubuh menggunakan kayu pagar. Pelaku pun langsung pulang ke rumah dan mengambil sebilah parang dan kembali mendatangi rumah korban.
“Melihat pelaku kembali membawa sebilah parang, korban langsung memegang kampak dan terjadi pertengkaran. Korban kemudian mengayunkan kampak ke arah pelaku. Pelaku lantas membalasnya, dengan mengayunkan parang ke arah korban sekitar 6 kali,” ujarnya.
Kasus penganiayaan tersebut sudah dalam penanganan Polsek Kurik. Dimana, laporan polisi sudah dibuat dan sudah masuk dalam penyelidikan. Petugas sedang memintai keterangan dari saksi-saksi dan melakukan olah TKP. Dari hasil olah TKP, ditemukan sebilah parang dan kampak. “Pelakunya sudah diamankan untuk proses lebih lanjut,” pungkasnya.[FHS-NAL]