Letkol Inf Bayu : Papua ini sangat menarik bagi saya
Oleh : F.Hutasoit
Merauke, PSP – Komandan Kodim 1707/MRK, kini dinahkodai Letkol Inf Bayu Kriswandito,S.Hub.Int menggantikan Letkol Czi Muh Rois. Bertugas di Papua, baginya bukan hal baru, sebab ini kali ketiga. Ia terjun ke Papua, sejak lulus dari Akademi Militer (Akmil) tahun 2003. Dimana, saat itu diprogramkan jebolan Akmil 2002 dan tahun 2003 jadi Komandan Koramil. Letkol Bayu yang kala itu masih berpangkat Letnan dua (Letda) mendapat posisi Komandan Koramil (Danramil) di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua.
Tugas selanjutnya, di Korem 172/ Praja Wira Yhakti (PWY) sebagai Pasi Ops Siops Rem. Terakhir meninggalkan Papua tahun 2018 lalu dan kali ini menjadi orang nomor satu di jajaran Kodim 1707/Merauke. Namun sebelum itu, dia sempat menahkodai Batalyon 406/Chandra Kusuma yang berkedudukan di Purbalingga.
“Papua ini sangat menarik buat saya,” ujar Dandim mengawali perbincangannya dengan awak media di ruang kerjanya.
Berbicara dalam pelaksanaan tugas, sebagai prajurit yang baik, Dandim akan taat akan perintah dari pimpinan atas. Tentunya, juga sebagai aparat teritorial, akan lebih ke sisi kesejahteraan masyarakat, bukan lagi seperti pelaksanaan tugas oprasi. Langkah yang diambil bersineri dengan Pemerintah daerah dalam membangun masyarakat Papua, khususnya, lewat program yang ada. TNI AD sendiri sudah memiliki program-program, salah satunya dalam rangka untuk ketahanan pangan seperti penanaman jagung, memberdayakan sawah, sehingga hasilnya membawa dampak baik bagi masyarakat.
“Kalau di Merauke ini kan sudah terkenal dengan sawahnya. Tinggal kita bagaimana mengatur hasilnya itu bisa dirasakan masyarakat,” kata pria kelahiran Jakarta 27 Maret tahun 1981 itu.
Bagi Letkol Bayu sendiri, berdinas di Papua cukup banyak mendapat kesan. Sekembalinya ke Papua, setelah beberapa tahun, ia melihat Papua berkembang pesat dan signifikan lewat program-program pemerintah. Apalagi di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, cukup banyak program yang dilakukan, termasuk pembukaan jalan-jalan di daerah pegunungan maupun daerah lainnya.
Kemudian, saat landing di Jayapura, apa yang dulu dilihat di sana, ternyata sekarang sudah maju, salah satunya keberadaan jembatan Holtekam. Menurytnya, hal ini akan menggerakkan perekonomian. Di situ juga sudah banyak pertokoan hingga jenis usaha lainnya yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dan pendapatan bagi pemerintah.
Harapannya, kehadirannya di bumi Anim Ha juga bisa membawa perubahan. Maka itu, tindakan yang diambil segera menyamakan dan menyelaraskan program yang sedang dijalankan oleh Pemerintah daerah. Di samping, juga menjalankan program dari komandao atas, baik itu dari pusat, Kodam XVII/Cenderawasih dan Korem 174/Anim Ti Waninggap.
Tak hanya itu, pengalaman selama bertugas di Purbalingga, saat memimpin Batalyon Yonif Infanteri 406/CK, juga akan dibawa ke Merauke. Daerah Purbalingga juga dikenal dengan sawahnya. Yang pasti, mereka juga menyiapkan bibit yang bisa menjadikan hasil maksimal.
“Tentunya, saya melihat Pemda di Jawa dengan di sini ada kesamaan. Ini yang ditanam darimana bibitnya, lalu bagaimana penyaluran hasilnya. Bila hasil melimpah, sementara tidak ada penyaluran, ini akan sia-sia. Ini yang perlu kita pikirkan,” kata Bayu sembari menyeruput segelas kopi di atas meja kerjanya.
Sesuai dengan motto hidupnya, pria abituren Akmil itu, meyakini apa yang dijalani dan dibarengi dengan doa, pasti berhasil. Demikian halnya dalam pelaksanaan tugas yang diemban dari negara di Kabupaten Merauke, saat ini. Apalagi, awal penugasan sejak lulus Akademi adalah di Papua. Ia sudah melihat bagaimana pola hidup hingga kondisi keseharian masyarakat.
“Untuk itu, ada keinginan dari saya untuk membantu dan itu sudah tercapai, waktu menjabat Danramil, namun masih terbatas. Saat ini, harapan yang lebih besar untuk membantu masyarakat Papua, saya yakin bisa terwujud lagi. Supaya, Papua ini jangan dianggap sebelah mata,” kata pria yang hobby bermain bola bakset itu, sambil mengenang kembali masa-masa dinasnya di Sarmi.
Lagi-lagi masih untuk masyarakat, ternyata pria yang pernah bertugas sebagai Wadan Secata Rindam XVII/Cenderawasih dan Pamen di Mabes TNI ini juga, akan menunjukkan kepeduliannya untuk dunia pendidikan dan kesehatan di Merauke, Mappi dan Asmat. Sebab, ketiga daerah itu masih masuk dalam cakupan wilayah teritorialnya. Personil yakni para Babinsa akan digerakkan membantu mendorong pendidikan, khususnya di daerah yang lumayan sulit dijangkau dan mengalami kekurangan tenaga pengajar. Bahkan untuk Stunting juga, karena Panglima TNI sendiri sudah membuat MoU.
“Dengan kemampuan yang ada, kita akan berkolaborasi dengan Pemda. Kita berupaya untuk menjembatani dan menyuarakan apa yang diperoleh di lapangan. Dengan demikian, pemerintah bisa lebih fokus,” ucapnya.
Menurut Pamen TNI AD berpangkat melati dua itu, semua program yang sudah terencana perlu dukungan dari semua jajaran. Artinya, kehadiran TNI AD, harus bisa bermanfaat bagi masyarakat. Karena, TNI itu dilihat dari sosoknya dan bisa menjadi contoh.
“Peranan kita itu harus bisa dirasakan masyarakat. TNI itu harus bisa membawa solusi,” imbuhnya.
Untuk itu, prajurit diingatkan untuk tidak melukai hati rakyat dan selalu menjaga nama baik satuan. Prajurit harus bisa memberikan contoh yang baik, bukan malah membuat pelanggaran. Sebab, dimana ada pelanggaran terjadi, di situ sudah ada sanksi yang menanti.[NAL]