Dewan Menilai Proyek Pelebaran Jalan Senilai Rp. 24 Miliar Tak Masuk Akal

0
Proses pembangunan meridian jalan yang saat ini tenga di bangun (2)

Proses pembangunan median jalan yang saat ini tengah di bangun. Foto: PSP/VER

Tanah Merah, PSP – Ketua Komisi C DPRD Boven Digoel, Isak Bangri menilai proyek pelebaran jalan raya dari titik Nol ke arah kota tidak masuk akal. Proyek pelebaran jalan sepanjang empat Kilometer itu ia nilai hanya mengejar kuantitas bukan kualitas. Hal itu bisa dilihat dengan median jalan yang ukurannya terlalu kecil dibandingkan dengan median lainnya yang sama-sama terhubung dari titik nol.

Untuk persoalan itu, ia telah memanggil pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Konsultan serta Perusahaan Sriwijaya selaku pekerja jalan tersebut, untuk diminta penjelasan. Namun hasil penjelasan yang didapat cukup mengejutkan pihaknya selaku Legislatif.

“ Pembangunan jalan itu menggunakan APBD Induk 2019 dan kontraknya per 16 juni hingga desember 2019. Namun nyatanya pekerjaan itu baru dilaksanakan diakhir tahun 2019 dan masih berlanjut hingga saat ini, dengan besaran anggarannya mencapai 24 Milyar rupiah,” ucap Bangri kepada Papua selatan Pos, Kamis, 23/7/2020.

Menurut Isak Bangri, anggaran sebesar itu untuk pelebaran jalan sepanjang empat kilo meter tentu tidak masuk akal. Karena jalan sebelahnya arah Mindiptana yang juga dilakukan pelebaran sepanjang 6 kilometer dengan median jalan yang lebih besar hanya memakan angggaran 22 Milyar rupiah. “ Proyek  ini dibuat karena perencanaan yang hanya mengejar kuantitas tanpa melihat kualitas,” akunya

Dikatakan Isak Bangri, sebelumnya pelebaran jalan tersebut sempat dihentikan sementara oleh DPRD pada Maret 2020, karena belum ada penjelasan resmi dari Dinas Pekerjaan Umum, lantaran Kepala Dinasnya selalu mangkir saat dipanggil untuk Rapat Dengar Pendapat oleh DPRD terkait pengerjaan jalan dimaksud.

“ Meskipun terlihat janggal, melalui Keputusan bersama Komisi C pekerjaan jalan tersebut sudah diijinkan untuk kembali dilanjutkan, dengan catatan merenovasi dua box Cover yang sempit dalam badan jalan itu dengan median jalannya,” terang Isak Bangri.

Ditambahkannya, namun yang terlihat saat ini hanya median jalan yang dikerjakan, sementara Box Covernya masih belum direnovasi. “ Melihat kondisi ini, tidak menutup kemungkinan Komisi C akan kembali mempersoalkan pekerjaan jalan tersebut,” ujarnya

Sementara di tempat terpisah, PT Sriwijaya selaku Kontraktor yang mengerjakan pelebaran jalan tersebut, melalui salah satu stafnya yang enggan dikorankan namanya menyebutkan, proses pekerjaan yang dikerjakan pihaknya sesuai dengan draf yang diberikan Dinas pekerjaan Umum kabupaten Boven Digoel termasuk dengan median jalan yang dinilai sangat sempit. Sementara terkait dengan pekerjaan box cover tidak masuk dalam anggaran pelebaran jalan tersebut.

“Pada dasarnya kita hanya bekerja sesuai dengan gambar tidak ada yang kita tambahkan dan kurangkan, lebih baik nanti tanya langsung ke dinas yang bersangkutan, karena saya tidak mau ikut-ikut di media pak, jadi nanti Tanya langsung ke dinas,” ujarnya. [VER-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *