Laporan yang Diterima Dinas Peternakan, sebanyak 68 Ribu Ayam Mati Akibat Flu Burung
Merauke, PSP – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menyebutkan bahwa ayam ras yang mati akibat flu burung sebanyak 68 ribu ekor. Angka ini berbeda dengan data milik Karantina Pertanian Kelas I Merauke yang menyebutkan bahwa ayam ras yang mati sebanyak 168 ribu ekor.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke Drh. Retno P. Handayani,M.Ec.Dev mengatakan bahwa data ayam mati yang ia peroleh hanya bersumber dari laporan resmi yang dilakukan peternak.
“Kita datanya 68 ribu yang resmi melapor ke kami, yang sebagian besar adalah ayam petelur. Kalau ayam peternak rakyat tidak ada yang melapor. Kami perhatikan juga, kematiannya hanya di spot-spot tertentu, tidak semua mengalami kematian, ada yang ayam masih ada,” kata Retno kepada papua selatan Pos, diruang kerjanya, Selasa (14/7/2020).
Menurut Retno, pihaknya mengeluarkan data hanya berdasarkan laporan. Bisa jadi, diluar dari laporan yang ia terima, ada masih ada sejumlah ayam mati yang tidak masuk dalam hitungan Dinas Peternakan.
“Kami tidak bisa mengeluarkan jumlah kematian kalau tidak ada data. Kami melihat yang benar-benar melapor kan bahwa kami mati sekian. Kemungkinan bisa lebih dari itu, kan tidak semua melapor, karena mungkin ada sebagian yang mengalami kematian tapi dianggap biasa, karena mungkin cuaca, atau musiman,” ungkapnya.
Retno menjelaskan bahwa memang masing-masing, baik Dinas Peternakan dan Karantina Pertanian memiliki tim surve sendiri. Sehingga, memungkinkan sumber data yang diperoleh berbeda.
“Kita memang ada surveillancenya sendiri. Cuma kalau koordinasi seperti kemarin kita hanya soal untuk mengetahui jenis virusnya AI (Avian Influence) adalah dari pemeriksaan lab di karantin,” ungkapnya. [WEND-NAL]