27 Juli 2024

Sumadi Optimis Minyak Kayu Putih Merauke bisa Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

0

Sumadi tampak sedang memegang Minyak Kayu Putih asal Merauke yang diberi nama Poo Ketu Cap Kaka Tua Raja yang dikemasnya.Foto: PSP/ERS

Merauke, PSP – Minyak kayu putih Merauke yang terhampar di sepanjang jalan menuju Sota mampu dijadikan komoditas perkebunan yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Jika dikemas dan dipasarkan dengan baik, tidak menutup kemungkinan Minyak kayu putih Merauke menjadi produk yang dibanggakan masyarakat Merauke untuk dipasarkan ke luar Merauke atau dijadikan buah tangan bahkan digunakan oleh masyarakat merauke itu sendiri.

Sumadi, seorang penyuling dan juga pengepul minyak kayu putih dari masyarakat berinisiatif membantu masyarakat penyuling Kayu Putih memasarkan hasil penyulinganya agar dapat diterima bukan hanya lingkup lokal tetapi di pasaran luar.

Sumadi juga memiliki ide dengan mengemas hasil penyulingan Kayu Putih dengan nama Minyak Kayu Putih Poo Ketu Cap Kaka Tua Raja diambil dari bahasa Kanum yang artinya tumbuhan Kayu Putih walau pada musim hujan maupun panas tetap tumbuh.

Kepada Papua Selatan Pos, Sumadi mengatakan, Sumber Daya Alam (SDA) Merauke yang satu ini merupakan salah satu produk unggulan asal Merauke yang tidak boleh dibiarkan. Sebab, ada peluang pasar demi menjawab kebutuhan ekonomi masyarakat.

“Kayu Putih bisa menjawab ekonomi masyarakat. Hanya selama ini belum dipergunakan dengan baik. Tapi di masyarakat pengelola, banyak kendala, mulai dari peralatan, transportasi,” ujar Sumadi saat ditemui di kediamannya, Rabu 6/5/2020.

Sumadi melanjutkan, inisiatifnya muncul mengemas minyak kayu putih dalam botol, mengingat masyarakat penyuling hanya mampu memasarkan dalam lingkup wilayah yakni Sota dan Yanggandur.

“Kalau ini hanya disuling dan dijual disitu saja kapan bisa laku, sehingga saya berfikir alangkah baiknya hasil suling kayu putih ini dikemas, supaya ada nilai jualnya,” tuturnya.

Pemasarannya sejauh ini pun masih di dalam Kota Merauke, sambungnya, dan minyak kayu putih kemasan itu ada dibeberapa souvenir Kota Merauke seperti di Jalan PGT misalnya.

“Kami baru buat di beberapa sovenir. Disitu kami setor secara rutin. Kami juga tidak lupa memasarkan dengan para tamu yang berkunjung ke Merauke sekaligus memperkenalkan kemasan minyak kayu putih asal Merauke ini. Isinya daun kayu putih murni, Ini unggulan daerah sebenarnya,” kata Sumadi.

Menurut Sumadi, sangat besar peluang Minyak Kayu Putih asal Merauke demi menjawab ekonomi masyarakat. Karena penyebaran kayu putih ini ada mulai dari Wasur hingga Kali Wanggo.

“Kami menggeluti sejak tahun 2009 hingga saat ini, sudah ada 1000-an botol yang dijual hanya dalam lingkup Kabupaten Merauke. Dan jika tidak ada aral melintang kami akan berupaya memasarkan keluar daerah,” pungkasnya. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *