Orang Tua Protes Anak Tak Lolos PPDB, Ini Respons Ketua SMA Negeri 2 Merauke

Merauke, PSP – Sejumlah orang tua mendatangi SMA Negeri 2 Merauke untuk menyampaikan kekecewaan mereka. Anak-anak mereka tidak lolos seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2025, padahal tinggal tak jauh dari sekolah.
Ketua panitia PPDB SMA Negeri 2 Merauke, Marlia Tappu, S.Th., angkat bicara menanggapi protes itu. Ia menegaskan, proses penerimaan siswa baru sepenuhnya mengacu pada petunjuk teknis dari Dinas Pendidikan.
“Mulai tanggal 16 sampai 18 kemarin, kami jalankan PPDB sesuai juknis dari dinas. Jalurnya ada domisili 35 persen, afirmasi 30 persen, prestasi 30 persen, dan jalur perpindahan orangtua atau prestasi tambahan 5 persen,” jelas Marlia, saat ditemui di sekolah, Rabu (03/07).
Ia menjelaskan, pendaftar melalui jalur domisili tahun ini mencapai 300 orang. “Banyak sekali yang daftar lewat domisili. Memang wilayah domisili kami cukup luas, sesuai yang sudah ditentukan dinas dan diinformasikan ke masyarakat. Karena membludak, kami harus seleksi ketat, dan tahun ini nilai batas bawahnya kami ambil di angka 89,00,” katanya.
Marlia juga menyoroti pentingnya tahun terbit Kartu Keluarga (KK) sebagai syarat jalur domisili. “Kalau KK-nya belum satu tahun, walaupun tinggal di zona domisili, tetap tidak bisa kami terima lewat jalur itu. Itu juga sudah diatur dalam juknis,” tegasnya.
Menyikapi kekecewaan dari para orangtua, Marlia menyampaikan empatinya. “Saya juga paham, pasti banyak yang kecewa. Tapi kami hanya menjalankan aturan yang sudah ditetapkan. Kami pun tidak enak hati saat harus menyaring begitu banyak anak yang sebenarnya punya semangat untuk sekolah,” tuturnya. Ia berharap pemerintah daerah turun tangan memberikan solusi, agar lebih banyak anak bisa tertampung. “Sistem penerimaan di sekolah kami memang beracuan pada juknis dari dinas. Tapi ketika ada banyak yang tidak tertampung, kami juga minta solusi. Mungkin salah satu jalannya, pemerintah bisa bantu bangunkan ruang kelas tambahan, supaya kami bisa tampung lebih banyak siswa ke depan,” pungkasnya.[CR1-NAL]