Harga dari Penggilingan Terus Naik, Pengecer Beras ‘Pusing’

0
Pedagang beras eceran di Jalan Sutan Sahrir

Pedagang beras eceran di Jalan Sutan Sahrir

Merauke, PSP  – Para pedagang beras eceran merasakan dampak dari kenaikan harga dari penggilingan yang mencapai Rp 13.500 per kilonya. Sementara penjualan sudah beberapa bulan terakhir ini mengalami penurunan yang sangat drastis.

Salah satu pedagang beras di Jalan Sutan Sahrir, Herman mengatakan akibat dari kenaikan harga dari penggilingan itu. Meski dari penggilingan sudah naik, para pedagang masih menyiapkan harga beras paling murah Rp 12.000 per kilo sementara beras paling mahal Rp 17.000 perkilo, disesuaikan dengan kualitasnya. Beras yang dijual berbagai jenis mulai dari Ampari, Rojolele, Memberamo Raya, beras wangi hingga jenis lainnya.

“Ya, kita harus memutar otak agar bisa mendapat sedikit keuntungan dari penjualan yang ada”, tutur Herman, yang sudah beberapa tahun jadi pengecer beras.

Omset penjualan para pedagang menurun jauh dibanding dengan beberapa bulan bahkan tahun 2024 lalu, karena pembeli juga berkurang. Yang biasanya bisa membeli per karung besar, saat ini hanya kemasan-kemasan kecil saja. Sebelumnya bisa menjual beras 300 hingga 500 kilo per hari. Namun saat ini  tidak sampai 50 persen dari penjualan sebelumya.

Hal serupa juga disampaikan, Ayu, pedagang yang sudah bertahun tahun jadi penjual beras. Saat harga dari penggilingan yang mengalami kenaikan sementara penjualan menurun jauh. Dia juga menjual beras dengan harga paling murah Rp 12.500 dan paling mahal Rp 17.000 per kilo. Dia harus menyesuikan dengan para pedagang maupun selera para pembeli. “Dengan harga dari penggilingan sudah mahal, kita juga agak susah penjualan”, tukasnya.[FHS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *