Sudah Hampir Lima Tahun, Antrian BBM Mewarnai Pemandangan di  Sejumlah SPBU

0
Antrian kenderaan mobil pribadi hingga truk di SPBU Jalan Ahmad Yani

Antrian kenderaan mobil pribadi hingga truk di SPBU Jalan Ahmad Yani

Merauke, PSP –  Pemandangan antrian kenderaaan masih mengular di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota Merauke, khususnya untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) subsisi, baik itu Bio solar maupun jenis Pertalite. Pemandangan ini sudah hampir lima tahun terlihat, khususnya di pagi hari. Bahkan, antrian ini juga mengganggu pengguna jalan raya yang melintas.

Pengawas SPBU Jalan Ahmad Yani, Albert tak memungkiri kondisi tersebut. Antrian kenderaan itu terjadi setiap hari dikarenakan pengguna BBM semakin bertambah dengan bertambahnya jumlah kenderaan di Kabupaten Merauke. Hanya saja, ada pemandangan yang tak lazim, karena ada beberapa kenderaan yang setiap hari masuk SPBU (mengisi BBM). Namun demikian, pihaknya tidak bisa menyimpulkan apakah BBM yang diisi di kenderaan itu untuk digunakan atau mau ditimbun lalu dijual kembali dengan harga yang lebih mahal.

“Yang kita lihat ada kenderaan yang keluar masuk SPBU, itu-itu saja. Kalau dia tab (timbun,red) setelah mengisi dari SPBU, kami tidak tahu”, ujar Alberth di sela-sela menjalankan tugasnya, kemarin.

Dalam SOP pengisian BBM untuk semua kenderaan, kata dia, sesuai dengan kapasitas tanki kenderaan atau sesuai dengan barcode yang ada. Sesuai barcode kenderaan roda 6 mendapat jatah hingga 120 liter, sementara kenderaan roda empat ada yang 60 liter dan ada yang masih 80 liter. Sehari-sehari, dari data yang ada,  rata-rata masyarakat membeli bio solar dan pertalite.

Untuk pasokan BBM dari Pertamina sendiri rata-rata 10 kl hingga 20 kl per harinya. Namun, disesuaikan kembali dengan ketersediaan di tanki penampungan.

Sebagai antisipasi dalam penyalahgunaan bbm bersubsidi ini, pihaknya berkoordinasi dengan aparat keamanan maupun instansi terkait lainnya dalam kaitan pengawasan di luar pengisian  SPBU.

Sementara pengakuan beberapa sopir lintas Kabupaten Merauke-Boven Digoel, ada beberapa kenderaan yang kesehariannya ikut mengantri di SPBU, diduga para pengetab minyak, baik bio solar maupun pertalite. “Kalau dia misalnya isi solar 60 liter pagi, tidak mungkin dalam satu hari habis. Besoknya, sudah pi ikut antri lagi. Itu perlu dicek itu”, kata seorang sopir yang enggan menyebut namanya.[FHS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *