Terkesan ‘Dianak tirikan’, Sejak Berdiri SMA N PLUS SATAP Merauke Tak Pernah Dijangkau Bis Sekolah

Halte bus di depan sekolah satu atap Wasur
” Ada dua ratus lebih siswa/siswi di SMA Negeri, 90 persen OAP. Ada yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah, bahkan ada yang tinggal di kota, mulai dari Wasur dua, Mopah lama sampai di kota,” Kepsek SMA N PLUS SATAP Merauke, Embaidjan Mandawiri Suandai Waingga.
Merauke, PSP – Anak-anak Papua yang ingin menimba ilmu di SMA N PLUS SATAP (satu atap) Merauke, butuh transportasi bus ke sekolah yang berada di daerah pinggiran kota Merauke. Halte yang ada di depan sekolah hanya untuk tempat berteduh dari panas.
Sekolah yang beralamat di Jl. Trans Papua Km 21, sampai saat ini belum ada bus sekolah yang beroperasi untuk meringankan langkah siswa/siswi menimba ilmu di bangku sekolah yang didominasi anak-anak Papua.
Kepsek SMA N PLUS SATAP Merauke, Embaidjan Mandawiri Suandai Wainggai, bilang di sekolah yang ia pimpin ada dua ratus lebih siswa/siswi dan sembilan puluh persen anak Papua. “Disini sembilan puluh persen itu Orang Asli Papua (OAP), dan ada yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah, bahkan ada yang tinggal di kota, mulai dari Wasur dua, Mopah lama sampai di kota, jadi rencana ini saya mau buat pengajuan untuk bis,” kata Wanggai saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Ia juga menerangkan kalau di depan sekolahnya sudah berdiri halte bus, namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda bus sekolah akan beroperasi. “Halte bus juga sudah ada di depan, dan bus sekolah di kota sudah beroperasi, masa tidak bisa menjangkau kami disini,” ungkapnya.
Wanggai juga menerangkan, di sekolah yang disebut Satu Atap ini, ada SMP dan SMA. “Kita disini satu atap, jadi jam pulangnya kita samakan supaya bis datang layani SMP dan SMA,” kata Wanggai. “Karna yang saya lihat, di daerah kota bus sekolah sudah beroperasi, itu juga nanti yang mau saya cari tau, kenapa di sekolah kami belum, nanti akan saya telusuri kenapa sampai kami tidak dilayani, ada apa, trayeknya kah, atau ada kendala lain, tapi pasti saya akan pakai kekuatan full dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) supaya kita bisa dilayani disini,” pungkasnya. [CR1-NAL]