BMKG Pantau Adanya 56 Titik Panas di Merauke

0

Penyebaran Hotspot di kabupaten Merauke.

Merauke, PSP – Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi (Staklim) Papua Selatan melakukan monitoring terhadap titik-titik panas atau hotspot di kabupaten Merauke.

Forcaster Staklim Papua Selatan, Lelan Herlina Pinem, S. Tr mengatakan dari hasil pantauan per tanggal 9 September 2024 terdapat sekitar 56 titik panas hutan dan lahan yang tersebar di kawasan Merauke.

” Untuk kategori sedang itu ada 52 titik, kemudian untuk kategori tinggi itu ada 4 titik. Di sekitar lahan masyarakat,” katanya kepada media ini melalui sambungan telepon, Selasa (10/9).

Titik panas atau hotspot tersebut terpantau di distrik Naukenjerai, Tanah Miring, Kurik, Okaba, Tubang, Malind, Ilwayab, Tabonji.

Lelan menjelaskan bahwa jumlah hotspot di kabupaten Merauke tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal tersebut disebabkan pada tahun lalu musim kemarau terjadi bersamaan dengan terjadinya fenomena El Nino yang menyebabkan musim kemarau terasa lebih kering dibandingkan dengan tahun ini yang musim kemaraunya terjadi bersamaan dengan fenomena La Nina.

” Kalau menurut pantauan sudah sedikit mengurangi dibandingkan tahun lalu karena tahun lalu dibarengi dengan fenomena El Nino. Merauke ini masuk musim kemarau kemudian curah hujannya rendah untuk prediksi dalam 10 hari kedepan kurang dari 50 milimeter,” tuturnya.

Dirinya juga menghimbau kepada pemerintah agar waspada terhadap dampak atau kerugian yang mungkin saja dihasilkan dengan adanya hotspot tersebut.

” Pemerintah mungkin bisa memberikan warning atau waspada siaga untuk mengantisipasi misalnya kalau ada dampak kerugian dari kebakaran hutan dan lahan tersebut,” sambungnya.

Selain itu juga dirinya juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan yang dapat menyebabkan lebar akan yang lebih parah. ” Masyarakat juga dihimbau untuk tidak membakar lahan sembarangan karena ini masih musik kemarau kemudian angin kencang yang bisa mempercepat kebakaran,” pungkasnya. [JON-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *