Wujudkan Optimalisasi Lahan 40.000 Hektar, Pemda Merauke, TNI dan Unmus Teken Kerjasama
Merauke, PSP – Otimalisasi Lahan (Oplah) seluas 40.000 hektar di kabupaten Merauke terus dipercepat. Percepatan tersebut ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara Pemerintah Daera Pemda Merauke, TNI AD dan Universitas Musamus (Unmus), Senin (1/7).
Kolaborasi tersebut guna mewujudkan Oplah 40.000 Hektar yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Pusat.
Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT mengatakan kolaborasi ini dalam rangka menepatkan hasil pematangan tentang potensi lahan yang akan dilakukan dalam crash program optimalisasi lahan. Diharapkan pengolahan lahan ini betul-betul memiliki referensi penilitian yang bagus, referensi dari hasil survei dan investigasi hasil desain yang baik.
“ Karena ini investigasinya dilakukan detail khusus untuk ketahanan pangan baik untuk air, tanah, untuk bagaimana manajemen airnya, bagaimana menata pengelolaannya, bagaimana menata ruang olahannya. Jadi memang hukum ilmiahnya juga berbarengan sehingga memang yang kita kerjakan betul-betul punya quality,” jelasnya.
Dalam program ini juga, petani akan mengambil bagian, jadi petani yang misalnya siap olah lahannya sendiri wajib mengikuti aturan yang sudah diatur berdasarkan hasil survei investigasi tersebut.
Bupati Romanus juga menjelaskan, optimasilisasi lahan ini dilakukan guna menghadapi krisis pangan global yang diperkirakan akan terjadi akibat dari dampak perubahan iklim akhir-akhir ini.
“ Para kepala daerah diingatkan oleh Presiden lewat Mendagri bahwa hati-hati karena dengan perubahan iklim diperkirakan panas tahun ini akan tegas, perairan Arafura itu termasuk dalam kategori yang akan mendampatkan dampak perubahan iklim tegas,” jelasnya.
Hal tersebut menurutnya dapat dilihat dari banyak negara yang saat ini menahan lajur ekspor untuk bibit padi maupun beras akibat dari antisipasi perubahan iklim global.
Untuk itu dirinya bersyukur Menteri Pertanian dan Menteri Pertahanan bahwa untuk sukses pangan betul-betul Merauke dipilih menjadi salah satu tempat karena memiliki potensi lahan 1,2 Juta hektar. Selain itu, berdasarkan hasil study, Merauke layak untuk pengembangan pertanian lahan basah dalam hal ini padi-padian dan ikutannya sampai kepada perkebunan.
“ Ternyata Merauke dipilih dalam crash program ini ditengah tahun anggaran berjalan, ada perhatian khusus bagi Merauke dibantu peralatan kurang lebih 270, dibantu anggaran untuk bagaimana olah lahan dan juga pembangunan infrastruktur yang mendukung sukses pangan atau sukses pertanian,” sambungnya.
Sementara itu, Komandan Korem 174/ATW, Brigjen Wempi Ramandey mengatakan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan personil guna mensukseskan Oplah 40.000 hektar di kabupaten Merauke.
“ Ini merupakan tanggung jawab TNI khususnya TNI Angkatan Darat, kami berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, kita harus mensukseskan ini karena ini menyangkut kehidupan masyarakat bukan saja nanti di Papua atau di Merauke tetapi mudah-mudahan kedepan ini bisa menjadi lumbung pangan Nasional. Kami sudah siap, artinya dalam segi personil sudah kami siapkan kurang lebih hampir 100 personil yang sudah dilatih untuk menggunakan Alsintan, sudah kami siapkan tenaga termasuk kita juga mempersiapkan walaupun kita terbatas alat kita persiapkan alat berat,” jelasnya kepada wartawan.
Dijelaskan Danrem, satuan-satuan yang ada telah disiapkan untuk turut mewujudkan program tersebut.
“ Kita sudah organisir, kita ada batalyon 757, kemudian Kodim, Denzipur, sudah kita organisir. Di masing-masing distrik itu ada tanggung jawab yang sudah diberikan oleh Dinas Pertanian karena mereka yang punya data sesuai dengan jumlah alat yang kita siapkan di masing-masing satuan ini,” tuturnya.
Dirinya yakin dengan kondisi geografi dan topologi yang ada di wilayah ini sangat mendukung, program pemerintah ini bisa membuahkan hasil dan pihak yang terlibat didalam harus mewujudkan.[JON-NAL]