1.026 Hektar Sawah di Telaga Sari Bakal Dioptimalisasi

0
Lahan yang dioptimalisasi di kampung Telaga Sari lokasi Menhan Prabowo akan menanam padi saat kunjungannya nanti.

Lahan yang dioptimalisasi di kampung Telaga Sari lokasi Menhan Prabowo akan menanam padi saat kunjungannya nanti.

Merauke, PSP – Seluas 1.026 hektar lahan di Kampung Telaga Sari Distrik Kurik masuk dalam rencana optimalisasi oleh Kementrian Pertanian RI.

Seribuan hektar lahan di Telaga Sari itu merupakan sebagian lahan, dari rencana Kementrian Pertanian RI untuk mengoptimalisasikan lahan seluas 40.000 hektar di Kabupaten Merauke peruntukan padi.

Kampung Telaga Sari sendiri menjadi salah satu kampung yang masuk dalam zona 1 optimalisasi lahan seluas 5.282 hektar bersamaan dengan kampung Ivimahad, Salor Indah, Sumber Rejeki, Wapeko dan Win Jaya di Distrik Kurik.

Saat ini persawahan di Kampung Telaga Sari, tengah dilakukan segala bentuk persiapan-persiapan jelang kunjungan Mentri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Provinsi Papua Selatan Paino, sampai hari ini belum ada rencana pembukaan lahan baru untuk persawahan.

“Belum ada rencana pembukaan lahan baru untuk persawahan. Namun ada sejumlah 40.000 hektar yang akan di optimalisasi, karena dari Mentri Pertanian sendiri sudah merealisasikan alat-alat pertanian dan akan mendorongnya kembali demi mengoptimalisasikan lahan-lahan tersebut,” ungkap Paino di kampung Telaga Sari, kemarin.

Disebutkan, lahan petani yang menganggur akan turut menjadi sasaran optimalisasi demi mewujudkan ketahanan pangan dan Merauke sebagai lumbung pangan nasiona.

“Kita juga nanti buka lahan-lahan milik petani yang sudah pernah di buka namun menganggur. 40.000 ribu ini kan bekerjasama dengan dengan TNI, yang diharapkan sesuai jadwal yakni bulan September-Oktober 2024 bisa tercapai (optimalisasi). Soalnya alat-alat sudah didrop sampai ratusan unit, artinya TNI dan kementrian pertanian bekerjasama mengoptimalisasikan lahan yang ada nanti,” terangnya.

Paino menyebutkan, pemerintah menargetkan 1 hektar sawah dari 40.000 hektar akan menghasilkan 5 ton padi.

“Target produksi dari 40.000 hektar, direncanakan 1 hektar menghasilkan 5 ton padi,” katanya.

Berbicara soal pupuk, Paino bilang, untuk musim tanam kedua saat ini pupuk cukup memenuhi kebutuhan para petani. “Kami sudah berkoordinasi dengan kabupaten, dan sudah tersedia. Dan sudah ada lagi bantuan dari kementrian pertanian semoga bisa memenuhi musim berikutnya. Karena sekarang sudah masuk musim tanam kedua diharapkan hasilnya juga lebih bagus,” pungkasnya. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *