Bupati Romanus Tegaskan Tidak Ada Investasi yang Masuk ke Kimaam
Merauke, PSP – Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT melakukan pertemuan dengan masyarakat Kimahima dan Maklew pada Selasa (25/6) bertempat di Auditorium kantor Bupati Merauke. Audiensi tersebut guna membahas mengenai kekhawatiran masyarakat Kimaam dan Maklew terkait masuknya kapal dan helikopter yang diduga tengah melakukan survei untuk investasi di wilayah Kimaam.
Koordinator audien masyarakat Kimahima dan Maklew, Ildenfonsius mengatakan bahwa masyarakat Kimaam merasa khawatir dengan hadirnya kapal dan helikopter yang melakukan aktivitas di atas wilayah Kimaam.
“ Ada dugaan kami atau fakta dilapangan yang menyatakan bahwa ada sebuah kapal dan juga helikopter yang berlabuh di pelabuhan Wanam, yang sementara helikopter itu dia beroperasi di wilayah tanah-tanah adat suku Kimahima dan Maklew,” katanya.
Sehingga masyarakat Kimahima dan Maklew menduga wilayah Kimaam akan dijadikan lahan investasi untuk perkebunan tebu dan peternakan sehingga masyarakat turun melakukan aksi beberapa waktu lalu untuk menolak hal tersebut.
Sementara itu, Bupati Romanus dalam audiensi tersebut secara tegas mengatakan bahwa ijin investasi di wilayah Kimaam dan Maklew tidak ada sampai dengan hari ini.
“ Investasi sampai saat ini untuk daerah Okaba khususnya untuk daerah Maklew dan Kimaam sampai hari ini tidak ada,” katanya dihapadan masyarakat Kimahima dan Maklew yang hadir dalam audiensi tersebut.
Sedangkan untuk kapal yang sandar di Wanam, Bupati Romanus belum melihat secara langsung bentuknya dan juga tidak ada surat yang masuk ke Pemerintah Daerah (Pemda) Merauke.
“ Kapal sampai hari ini saya belum tahu percis itu kapalnya siapa, karena saya belum diberitahu resmi selaku kepala daerah. Dari beberapa penjelasan cerita yang saya dapat itu salah satu pengusaha batu bara yang punya kapal dari Kalimantan,” jelasnya.
Yang saat ini pemerintah lakukan adalah optimalisasi lahan tidur masyarakat Merauke yang mencapai 63 ribu hektar.
“ Pemerintah lagi berjuang untuk bagaimana khusus untuk Merauke optimalkan 63 ribu hektar ini supaya produksinya karena Indeks Panen (IP) kita hari ini itu cuman 2 kali kita lakukan, kita tidak bisa lebih dari itu,” tuturnya.
Untuk mendorong itu, Pemerintah Pusat melalui Menteri Pertanian mengirimkan ratusan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) ke Merauke. “ Pemerintah pusat lagi dorong alat-alat pertanian kesini, sekalian juga didorong beberapa alat berat untuk bagaimana optimalisasi atau rehabilitasi pemeliharaan long strorage, tandon dan pintu air itu dilakukan dengan alat-alat itu. Jadi kalau kapal yang ada itu didorong kemarin yang parkir di kali Maro itu didorong dalam rangka membantu Menteri Pertanian, tapi itu optimalisasi bukan investasi lahan baru,” pungkasnya.[JON-NAL]