Terharu, Ketua KPU Papua Selatan Teteskan Air Mata Usai Ketok Palu Penetapan Hasil Pemilu 2024

0
Ketua KPU Papua Selatan, Theresia Mahuse sesaat meneteskan air mata usai penetapan hasil Pemilu 2024

Merauke, PSP – Suasana hening dan sepi  tiba-tiba saja mewarnai ruang rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat provinisi Papua Selatan, di gedung Swissbelhotel,Rabu (13/3/2024) sore sekira pukul 16.39 WIT. Bagaimana tidak, usai mengetuk palu penetapan hasil Pemilu 2024 pemilihan untuk pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Papua Selatan pertama, Ketua KPU Papua Selatan, Theresia Mahuse tiba-tiba saja tertunduk sembari meneteskan air mata. Ia juga tampak beberapa kali mengelus air matanya.

“Saya terharu, karena ini perdana. Syukur kepada Tuhan sebab Tuhan baik karena meskipun berbagai dinamika terjadi selama tahapan berjalan, namun semua tahapan itu boleh selesai.  Hari ini KPU Papua Selatan dapat menetapkan perolehan suara DPR Papua Selatan pertama kali,” ujar Theresia dengan nada suara terbata-bata yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Mantan Ketua KPU Merauke itu menyampaikan apresiasi semua pihak yang sudah terlibat dari awal proses tahapan hingga saat ini, mulai dari KPU provinsi, KPU Merauke, KPU Boven Digoel, KPU Mappi dan Asmat. Bawaslu provinsi hingga di empat kabupaten yang ada. Kemudian partai politik peserta Pemilu hingga aparat keamanan yang setia mengamankan setiap proses tahapan.

“Kami dari KPU provinsi Papua Selatan dan mewakili empat KPU kabupaten menyampaikan permohonan maaf, apabila sepanjang proses ini ada yang kurang berkenan. Yang kurang akan menjadi evaluasi kami ke depan,” tuturnya.

Pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara untuk tingkat provinsi sendiri berlangsung selama tujuh hari yang ditutup dari Kabupaten Asmat. Rapat rekapitulasi dimulai dari Kabupaten Merauke, Boven Digoel dan Mappi.  Pasca penetepan itu, KPU Papua selatan akan bertolak ke KPU RI di Jakarta untuk mengikuti  pleno rekapitulasi tingkat nasional. Selama rapat pleno rekapitulasi berlangsung cukup banyak dinamika yang terjadi, mulai dari interupsi hingga walk out oleh saksi dari partai politik. Semuanya terlewati, berjalan lancar, aman dan kondusif.

“Dinamika itu hal biasa, di tempat lain juga pasti terjadi hal yang sama,” kata Theresia.

Dalam repat pleno tingkat provinsi ini ada beberapa saksi mengajukan keberatan. Keberatan yang tidak bisa diselesaikan tingkat provinsi akan diselesaikan di tingkat pusat.

Theresia menambahkan selama proses tahapan Pemilu 2024 ini, pihaknya terus melakukan monitoring dan turun langsung  ke bawah guna memberikan arahan. Dengan harapan semua proses bisa berjalan maksimal. “Kita rutin melakukan supervisi, kira-kira kabupaten mana yang jadi prioritas,” tukasnya.[FHS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *