Setelah Dua Tahun Kegelapan, Kampung Tetop Kembali Terang
Perbaikan PLTA kembali oleh prajurit Satgas Yonif 725/WRG. Foto: PSP/FHS
Merauke, PSP – Saat ini, masyarakat perbatasan RI-PNG Kampung Tetop, Distrik Iniyandit,Boven Digoel kembali menikmati penerangan, setelah dua tahun terakhir di kampung mereka tidak ada penerangan. Pasalnya, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang didirikan oleh Yonif Mekanis 516/CY pada tahun 2020, sudah tidak berfungsi lagi.
Masyarakat Kampung Tetop begitu antusias dan sangat senang, karena penerangan di kampung mereka sudah pulih. Dengan pemulihan penerangan ini, aktifitas mereka akan terbantu, khususnya bagi anak-anak untuk belajar di malam hari.
Ketua Bamuskam Kampung Tetop, Andreas Iwonop bersama masyarakat mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada TNI, terkhusus Pos Pamtas Tetop. Kehadiran para serdadu itu sangat membawa dampak baik di sana.
“Kami berterimakasih kepada Dansatgas dan anggota Satgas Yonif 725/WRG. Sekarang kami bisa mendapatkan listrik untuk penerangan pada malam hari,” katanya penuh bangga.
Komandan Satgas (Dansatgas) Yonif 725/Woroagi, Letkol Inf Syafruddin Mutasidasi mengemukakan renovasi serta perbaikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) itu bermaksud membantu masyarakat agar mendapatkan listrik untuk penerangan. Lantaran, di Kampung Tetop sendiri tidak ada aliran listrik, sehingga para prajurit berinisiatif.
Menurut Dansatgas, perbaikan dan perawatan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi kesulitan masyarakat.
“Penyediaan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) ini merupakan salah satu kewajiban TNI yang tertera dalam 8 wajib TNI yaitu mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya,” terang Dansatgas, kemarin.[FHS-NAL]