Cuaca Buruk, Bakamla RI Pantau Ada 8 Kapal Masih di Laut Arafura
Tampak petugas diruang pemantau Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Bakamla RI di Merauke. Foto: PSP/NAL
Merauke, PSP – Ditengah gencarnya himbauan agar berjaga – jaga terkait adanya cuaca buruk dibeberapa daerah di Indonesia, di Laut Arafura masih ditemukan beberapa kapal melakukan aktivitas ditengah laut.
Dalam radar pemantau Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Merauke, kemari terdapat ada 8 kapal masih berada ditengah laut.
Hal itu disampaikan Kepala SPKKL Merauke Kapten Bakamla Nur Rachman melalui sambungan telefon, Kamis (29/12).
“Yang ada didalam wilayah zona operasi kami terpantau ada 8 kapal ditengah laut, itupun kapal – kapal besar, diantaranya 2 kapal ikan, lainnya itu kapal cargo juga tangker,” ujar Nur Rachman.
Nur Rachman menyebutkan, jarak kapal terjauh dari bibir pantai terpantau sejauh 40 Nautical Mil.
“Terpantau ini kapal – kapal Indonesia semua,” kata dia.
Melalui radar Bakamla, dititik tersebut diketahui angin terbilang kencang mencapai 8 hingga 20 knot.
“Kalau angin dilaut terhitung kuat berkisar diangka 8 sampai 20 knot,” ujarnya.
Masih dalam pantaun radar Bakamla, terlihat juga beberapa kapal sedang berlindung dipulau – pulau akibat cuaca buruk.
Kendati demikian, Nur Rachman menyampaikan jumlah kapal yang beraktivitas ditengah laut tidak sebanyak sebelum adanya himbauan mengenai cuaca buruk.
“Himbauan memang sudah ada, kami sudah meneruskan himbauan yang ada, diharapkan memperhatikan kapalnya, begitupun alat – alat keselamatan,” katanya.
Melalui posko Nataru, sambung Nur Rachman, sedianya juga sudah memberikan himbauan baik kepada kapal ikan, kapal barang begitupun kapal penumpang. Diketahui, KSOP Merauke telah mengeluarkan himbauan terkait adanya cuaca buruk. Dimana, isi dari himbauan tersebut agar pihak perusahaan pelayaran maupun nahkoda – nahkoda kapal menunda berlayar akibat cuaca buruk. [ERS-NAL]
