Merauke Pertama, Zona Hijau Covid-19 di Papua
Merauke,PSP-Perihal penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Kabupaten Merauke menjadi yang pertama masuk zona merah di Papua, Merauke pulalah yang menjadi zona hijau pertama di Papua. Sejak ditetapkan Merauke berstatus KLB (Kejadian Luar Biasa) 22 Maret 2020 lalu dengan terinfeksinya tiga (3) pasien positif Covid-19, kini pemerintah dan masyarakatnya harus bernafas legah.
Betapa tidak, ketiga-tiganya yang pada awalnya dinyatakan positif corona, saat ini dinyatakan negatif alias sembuh dari Covid-19. Merauke harus terlebih dulu menjadi zona hijau Covid-19. Hal ini berkat kerja sama dari seluruh stakeholder dengan seluruh keterbatasan fasilitas yang ada.
“Pemberitaan ini sengaja kami sampaikan supaya memberikan energi positif di masyarakat bahwa kita sanggup merawat pasien PDP dan hasilnya jadi negatif. Itu memberikan rasa percaya kepada masyarakat supaya tidak usah ditakuti. Corona atau Covid-19 sudah kita sembuhkan, dan kita di Merauke bisa membuktikan itu,” ungkap Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Merauke, dr. Nevile Muskita dalam Konferensi Pers dengan sejumlah wartawan di Posko Penanganan Covid-19, Selasa (31/3).
Sehari sebelumnya, pasien ketiga yang dinyatakan positif Covid-19 terlebih dahulu dinyatakan negatif. Selasa (31/3) kemarin, lagi-lagi dua pasien, yakni pasien pertama dan kedua pun menyusul dinyatakan negatif Covid-19 alias sembuh.
“Setelah dilakukan pengobatan dan diperiksa hasil spesimen, dua pasien positif Covid 19 (Virus Corona), yakni pasien nomor 1 dan 2 kini telah dinyatakan sembuh dan tinggal menunggu untuk dipulangkan,” ujar dr. Nevile Muskita yang juga dihubungi Papua Selatan Pos melalui telepon selulernya, tadi malam.
Dalam Konferensi Pers bersama Bupati Merauke, Frederikus Gebze, SE, M.Si dan Kapolres Merauke, AKBP Agustinus Ary Purwanto, S.IK di Posko Tim Satgas Penanganan Covid 19, Selasa (31/3), dr. Nevile Muskita mengungkapkan kedua pasien yang sebelumnya positif telah dinyatakan negatif sesuai hasil konfirmasi pemeriksaan pertama. Untuk itu, masih menunggu konfirmasi hasil pemeriksaan kedua.
“Hasil pemeriksaan kedua telah keluar dan hasilnya tetap negatif, sehingga kedua pasien dinyatakan sembuh dan direncanakan akan dipulangkan pada hari ini. Jadi 2 pasien telah dinyatakan sembuh dan akan dipulangkan rencana besok,” ungkap Nevile.
Di samping itu, untuk pasien nomor 4 sampai 9, juga dinyatakan sembuh. Hasil konfirmasi dari pemeriksaan pertama dan kedua telah dinyatakan dinyatakan negatif.“Hari ini juga (kemarin,red), kami akan dipulangkan pasien nomor 4,6,7,8, dan 9 karena telah sembuh. Sementara untuk pasien nomor 5 masih tetap dirawat karena trombositnya rendah masih, sehingga menunggu kondisi lebih baik baru dipulangkan. Dia akan dipindahkan dari ruang isolasi,” kata dr. Nevile.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) lanjutnya, sebelumnya ada penambahan 10 orang. Dari jumlah 85 orang menjadi 95 orang. Dalam pemantauan selama 14 hari, ada 14 orang yang telah dinyatakan sehat, sehingga dikeluarkan dari daftar ODP, sehingga jumlahnya menjadi 81 orang. Di samping itu, ada penambahan lagi 2 orang per 31 Maret 2020, sehingga jumlah keseluruhan saat adalah 83 orang.
“Jumlahnya semua sebenarnya adalah 81 orang. cuma, hari ini, (Selasa 31 Maret), ada tambahan satu orang PDP. Tadi tadi malam masuk, laki-laki umur 28 tahun. Dengan ODP yang tercrashing dari PDP yang baru masuk itu dua orang. Sehingga jumlah ODP dari 81 menjadi 83 ODP,” kata dr. Nevile.
Sementara untuk PDP saat ini ada 7 orang yang masih dirawat. 5 pasien telah dipulangkan, termasuk bayi 2 bulan yang sebelumnya merupakan PDP. Setelah dipulangkan, pihak rumah sakit akan tetap melakukan pengawasan dengan memberikan lembaran edukasi kepada pasien. Selain itu, pasien juga diminta mengikuti aturan sosial distancing. [JAK-RH]