Terancamnya Peran Jurnalis Oleh Orang Awam Lewat Media Sosial

0

Oleh : Aisyah Adinda Putri (D1C021046)
Mahasiswi S1 Jurnalistik_FISIP_UNIB

Seiring dengan perekembangannya zaman tentu saja banyak perubahan termasuk perubahan media cetak menjadi media online. Pada perubahan tersebut tentu hadirnya keberadaan media sosial yang terus berkembang dari masa kemasa membuat perubahan bagi dunia kejurnalisan. Dimulai dengan peranan jurnalis yang berada di media cetak harus berubah karena adanya perkembangan zaman. Dimana awalnya media cetaklah yang menjadi wadah bagi para jurnalis kini beralih ke media online. Walaupun adanya peralihan media cetak kemedia online namun sampai sekarang media cetak masih terus digunakan.

Sebelum itu mari kita balik kemasa lalu sebelum sampai kemasa ini. Dimana Akta Diurnalah yang memulai ini. Akta Diurna diambil dari bahasa latin (catatan harian) adalah papan pengumuman semacam koran pada masa itu yang digunakan bangsa Romawi. Dengan demikian dapat kita simpulkan Akta Diurna ialah perkembangan penggunaan isyarat dalam lambang sebelum ditemukannya media cetak hingga sampai sekarang menjadi media digital.

Pada masa sekarang siapa sih yang tidak mengenal media sosial yaitu salah satu teknologi yang dihasilkan dari perkembangan revolusi komputasi. Suatu platfrom digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap pengguna. Baik dalam hal berinteraksi dan berkomunikasi,membagikan konten berupa tulisan,foto maupun video secara mudah dan cepat.

Dari situlah muncul pertanyaan dan opini-opini publik apakah benar peran seorang jurnalis terancam oleh orang awam lewat media sosial?  Sebelum menjawab hal tersebut ada kelebihan yang dimiliki oleh para jurnalis dibandingkan dengan media sosial yang bersebaran. Jurnalis memiliki kode etik yang tidak dimiliki oleh orang awam yang bersebaran dimedia sosial. Kode etik yang dimiliki oleh jurnalis diantaranya independen, akurat dalam pemberitaan, berimbang, tidak melakukan plagiat, selalu menguji informasi (cek dan ricek, verifikasi), tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, tidak membuat berita (bohong, fitnah, sadis ataupun cabul), tidak menyalahgunakan profesi, tidak menerima suap benda ataupun lainnya.

Tidak hanya itu peran dari seorang jurnalis dalam kehidupan masyarakat sangatlah penting. Jurnalis sudah pasti memberikan kebenaran karna sudah melewati komponen dasar komunikasi massa dengan melewati proses yang lama. Memberi wawasan bagi masyarakat baik informasi, edukasi, hiburan, penafsir, wakil public. Hal-hal yang dilakukan oleh jurnalis memang benar-benar untuk masyarakat.

  Salah satu yang harus paling diketahui tidak semua media sosial disebut dengan media massa juga media sosial bukan media massa. Bukan media sosial medianya namun perusahaanlah yang disebut medianya. Media sosial hanya menjadi wadah dalam penyampaian berita bukan menjadi ancaman bagi para jurnalis. Opini masyarakat yang menggiring bahwa siapa saja bisa menjadi jurnalis tanpa harus menjadi jurnalis lewat media online itu sangat salah. Jika menurut public jurnalis saja dapat melakukan kesalahan dalam penyampaian berita bagaimana pula dengan orang awam yang tidak memiliki peranan dan kode etik yang dimiliki oleh seorang jurnalis.

Media yang mempunyai legalitas yaitu terdaftar didewan pers, media massa yaitu jurnalis yang memverifikasi kembali apakah berita tersebut benar adanya. Media sosial saja belum tentu terdaftar didewan pers, apalagi orang awam yang ada didalam media sosial.

Lalu jika menurut masyarakat sendiri mereka butuh berita yang cepat. mereka menerima berita yang berseliweran di media sosial yang disebarkan oleh orang awam tanpa benar benar melihat apakah berita tersebut benar adanya maka itu kembali lagi pada individu itu apakah mereka hanya menerima tanpa meninjau kembali apakah berita tersebut benar adanya. Walaupun banyak yang mengandalkan media sosial dengan memberikan berita bodong yang belum tentu benar adanya, kita tidak dapat melarang namun jurnalis dapat mengedukasi kemasyarakat dan mengambil kepercayaan masyarakat untuk para jurnalis bahwa sekali lagi jurnalis benar-benar bekerja untuk masyarakat.

Sk yang dimiliki media massa yaitu informasi yang disajikan mendalam. Dunia Jurnalistik dapat dibawa kapanpun dan dimanapun asal kita dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Perlunya ketekunan dan perjuangan yang luar biasa talenta juga keyakinan dibandingkan media digital sekarang. Memang sudah tepat jika peran tersebut dipegang oleh jurnalis bukan orang awam. Dari skill yang dimilkipun jurnalis sudah sangat benar benar melekat mulai dari memiliki komunikasi dan wawasan yang luas, penulisan berita, up to date dengan info terkini, attitude yang baik. Teknik juga pengalaman dari seorang jurnalis yang tulus memberikan untuk masyarakat. Naluri seorang jurnalis yang tidak akan bisa dimiliki oleh semua orang. Memberikan yang terbaik untuk masyarakat itulah tugas dari seorang jurnalis. Mencari, mengumpulkan data, menemukan narasumber dilapangan lalu mengolah dengan proses yang panjang. Tidak asal jadi seperti siap saji, memang kecepatan penting namun verifikasi lebih penting lagi, karena kebenaran informasi fakta dan data tidak dapat dipaparkan begitu saja. Jadi peran jurnalis tidak akan terancam walaupun lewat media sosial sekarang karena jurnalis masih lebih banyak keuunggulan dibandingkan dengan orang awam, juga sebagai seorang jurnalis sudah dituntut untuk memeberikan kualitas terbaik agar masyarakat dapat mempercayai bahwa berita yang ditampilkan adalah sebuah fakta yang valid.[***-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *