BPJN Sebut Tiang Jembatan TWW Masih Layak
Ir. Gunadi Antariksa,ST.,M.Sc
Merauke, PSP – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XXII Merauke menyebutkan Jembatan Tujuh Wali – Wali (TWW) yang berumur 27 tahun penghubung Kota Merauke dengan beberapa lokasi perkampungan hingga hari ini masih bisa dipertahankan.
Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala BPJN XXII Merauke Ir. Gunadi Antariksa, ST. M.Sc saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.
Gunadi mengakui, bahwa tiang – tiang baja yang menjadi pondasi daripada jembatan memang sudah mengalami keropos. Namun, melalui perehaban yang dilakukan dinilai masih mampu bertahan.
“Saya sudah memerintahkan asiten saya untuk mengevaluasi kondisi jembatan. Sebelumnya, sudah pernah ditangani perbaikannya, yang keropos – keropos direhab. Hanya saja saya lihat belum semua,” ujar Gunadi.
Dilanjutkan Gunadi, pada saat dilakukan perehaban oleh pihak BPJN terhadap jembatan terkhusus tiang baja dirasa masih mampu dipertahankan.
“Kemarin waktu diperbaiki tiang bajanya itu masih bisa dipertahankan. Makanya diperbaiki,” kata Gunadi
Kendati demikian, Gunadi bersama tim akan melakukan survei detil terhadap jembatan.
“Jadi saya minta di survei detil, kalau memang perlu penanganan pun akan di rehab dulu, supaya jangan sampai jembatan itu terputus. Kita berusaha bagaimana jembatan itu berfungsi melalui pemeliharaan,” katanya.
Ditanya terkait adanya rencana pembuatan jembatan baru, Gunadi sendiri belum mengetahui persis terkait informasi itu.
“Kalau terkait mau dibuat baru saya sendiri belum tahu persis,” pungkas Gunadi.
Sebelumnya, Mantan Wakil Mentri PUPR John Wempi Wetipo bersama Mantan Kepala BPJN XXII Merauke Sefnat Womsiwor meninjau langsung jembatan TWW dari Sungai Maro menggunakan kapal untuk mengecek langsung kondisi jembatan.
Sefnat Womsiwor saat peninjauan mengatakan, sudah membuat laporan tentang permasalahan tersebut.
“Kami sudah membuat laporan detail tentang permasalahan yang terjadi di sepanjang jembatan ini,” ujar Sefnat Womsiwor.
Dari hasil peninjauan ditahun 2020 itu, disimpulkan semua tiang baja mengalami keropos dan tidak layak dipertahankan. “Jembatan ini akan didesain seindah mungkin dengan konstruksi yang sangat kuat dan akan menjadi ikon di selatan Papua,” ujar Wetipo kala itu. [ERS-NAL]