Keluarga Minta ABK yang Ditahan Tentara PNG Dibebaskan

0
Kapal Ikan

Merauke, PSP – Keluarga para ABK KMN Arsyila 77 dan KMN Baraka Paris 21 menunggu kepastian tindakan negara terhadap peristiwa yang kini menimpa 13 ABK yang ditangkap tentara PNG beberapa waktu lalu.

Para keluarga ABK mengaku sampai saat ini tidak ada informasi ke pihak keluarga mengenai proses yang dijalani para awak kapal.

Ke -13 ABK tersebut diantaranya, Rohman (Capt. KMN Baraka Paris 21), Joni, Amin Nurul Mustofa, Nuriadi, Beni Wasel, Fernando Tuwok. Sarif Casiman (Capt. KMN Arsyila 77), Laode Darsan, Riki Hemi Setiawan, Farid Sasole, Peli Puswarkor, Joni, Ceno Jelafui.

Kemarin, Selasa (6/9) media ini mencoba menghubungi para keluarga ABK diantaranya Rohman, Farid Sasole dan Ceno Jelafui.

Ketiga keluarga ABK ini mengharap – harap dengan cemas terhadap kondisi keluarga mereka.

Sry Handayani yang merupakan istri dari Rohman di Pasuruan Jawa Timur mengatakan, semua keluarga di Pasuruan Jawa Timur kini menunggu kepastian tentang keadaan Rohman.

“Semua keluarga menunggu, kapan dibebaskan nya itu Rohman, ya mohon ya pak, biar kalau bisa dibebaskan. Jangan di penjara lah pak, dia kan cari makan, ya pak ya minta tolong, minta tolong kasian pak, anaknya ada 2 masih kecil,” ujar Sri terbata – bata dari sambungan telefon kemarin.

Sri mengatakan, pemilik kapal yang di nahkodai suaminya mengatakan bahwa Rohman memasuki wilayah PNG saat mencari ikan.

“Kami ada dapat informasi, dari pemilik kapal bahwa keadaan pak Rohman baik. Kami komunikasi dengan pak Dofi, bos nya Rohman. Tanggal 1 September 2022 kami komunikasi, kami disuruh menunggu,” ungkap Sri.

Saking besar harapan Sri atas kepulangan sang suami, Sri sempat menyampaikan bahwa, ada teman dari sang suami pernah ditangkap dan hanya ditahan selama 2 minggu.

“Pak, saya hanya sedikit bertanya ke bapak dulu ada temanya suami saya juga tertangkap dan itu hanya 2 minggu saja pak, apa benar,” tanya Sri.

Sementara Umar Sasole ayah dari Farid Sasole mengaku sampai saat ini pihak keluarga di Ambon tidak mengetahui keberadaan sang kakak.

“Kami tidak ada dapat informasi dari mana pun, keluarga juga menunggu,” ujar Umar Sasole.

Umar Sasole berharap ke pemerintah agar negara bisa kiranya membantu kebebasan anaknya.

“Kami harap bisa dibantu ya pak, itu anak yang bantu ekonomi keluarga, kami ini orang tidak punya apa – apa pak. Ini mama nya juga ada sakit struk, kemarin dikirim uang terus langsung ada peristiwa itu,” ujar Umar Sasole.

Yuli istri dari Ceno Jalafui juga mengatakan hal yang sama bahwa sampai saat ini keluarga tidak mendapatkan informasi apa – apa mengenai Ceno Jalafui.

“Tidak ada kabar apa – apa, katanya dapat tangkap, tapi tidak ada informasi yang boleh kami terima,” kata Yuli. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *