Uskup Agung Merauke Kecam Oknum Satgas yang Diduga Aniaya Seorang Warga Bade Hingga Meninggal Dunia
Uskup Agung Merauke saat memberikan kecaman terhadap penganiyayaan yang dilakukan oknum TNI kepada orang Papua hingga meninggal di Bade. Foto: PSP/ERS
Merauke, PSP – Belum selesai kasus dugaan pembunuhan disertai mutilasi terhadap empat warga sipil di Mimika yang melibatkan oknum anggota TNI, Kembali seorang warga mengalami penganiayaan hingga meninggal dunia diduga dilakukan oleh oknum prajurit dari Satgas Pamrawahan Yonif 600/Modang. Peristiwa penganiayaan itu terjadi di Distrik Bade, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua, Selasa,30/9/2022. Peristiwa itu menuai kecaman keras dari Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC.
Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC didampingi Pastor John Kandam dan Pastor Pius Manu mengklaim menerima laporan dari pastor yang bertugas disana bahwa terjadi penganiayaan oleh tentara kepada 3 orang Papua. Dimana, satu diantaranya meninggal dunia, satu kritis dan satunya lagi luka – luka.
Uskup dalam jumpa pers, Kamis (1/9) di kediamannya mengatakan, tindakan anarkis dilakukan aparat kembali terjadi hingga menyebabkan orang Papua meninggal dunia.
“Saya mendapat laporan, akibat penganiayaan ini satu diantaranya meninggal dunia,” ujar Uskup Mandagi.
Dikatakan Uskup, penganiayaan tentara terhadap orang di Papua sudah berulang kali terjadi. Dan tindakan – tindakan anarkis tersebut harus dihentikan.
“Memang ketiga orang Papua ini melakukan kesalahan tetapi penyelesaian haruslah melalui jalur penegakan hukum yang dilaksanakan bersama dengan polisi, bukan melalui penganiyayaan sekali lagi bukan penganiyaayan,” tegas Uskup Mandagi
Ditegaskan Uskup, orang Papua adalah manusia yang sama dengan gambaran Allah dan sepatutnya dihormati meskipun memiliki kesalahan.
“Ini bertentangan dengan kemanusiaan apalagi agama. Tidak ada agama yang mengijinkan penganiyayaan terhadap manusia. Penganiayaan oleh tentara sudah terjadi berulang kali di Papua. Saya katakan hal ini harus dihentikan dihentikan,” sesal Uskup Mandagi.
Uskum Mandagi, dengan keras mengecam serta mengutuk perbuatan oknum TNI yang menyebabkan orang Papua meninggal dunia.
“Saya mengecam dan kutuk dengan keras oknum tentara yang melakukan penganiyaan. Mereka harus dihukum, pemecatan sebagai tentara dan diadili sesuai undang – undang, jadi bukan hanya dipecat , karena sudah membuat orang mati,” pinta Uskup Mandagi.
Atas kejadian itu pula, Uskup Mandagi meminta TNI meminta maaf kepada seluruh orang Papua.
“Manusia itu gambaran Allah, harus dihormati walaupun membuat kesalahan. Semoga ini kejadian terakhir, jangan pernah lagi terjadi lagi disini, TNI Harus minta maaf kepada orang Papua, karena banyak oknum – oknum tentara membuat banyak orang Papua harus menderita,” pesan Uskup Mandagi. [ERS-NAL]