Ruang Direktur RSUD Dipalang , Dokter Farly : Saya hanya melaksanakan tugas

0
PLT Direktur RSUD Boven Digoel Dokter J. Farly Mangulu, Sp.Pd

PLT Direktur RSUD Boven Digoel Dokter J. Farly Mangulu, Sp.Pd

Tanah Merah, PSP – Puluhan Masyarakat Boven Digoel  lakukan Pemalangan Ruang Direktur RSUD Kabupaten Boven Digoel pada Senin (28/98). pemalangan yang dilakukan berawal dari ketidak puasan Masyarakat terkait Penunjukan PLT Direktur RSUD Boven Digoel.

Salah satu masyarakat yang ikut dalam aksi pemalangan itu Yakobus Waremba mengatakan Pemalangan yang dilakukannya karena menolak SK Bupati Boven Digoel yang menunjuk Dokter J. Farly Mangulu, Sp.Pd sebagai PLT Direktur RSUD Boven Digoel, yang sebelumnya dijabat oleh Dokter  Melly Tressia Manopo ,Sp.OG.

Yakobus Waremba juga minta kepada Bupati Boven Digoel, untuk segera melantik Dokter Novita Tandiayu sebagai Direktur Devinitif di RSUD Boven Digoel karena dinilai memiliki Pangkat dan golongan sesuai dengan jabatan Direktur RSUD Boven Digoel.

Selain itu mereka juga minta agar pemerintah daerah dalam hal ini Bupati untuk segera turun dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan bertemu masyarakat yang melakukan aksi pemalangan, jika tidak maka untuk sementara waktu ruang direktur RSUD sementara waktu dikosongkan.

Jadi selain palang, pihaknya juga menempelkan spanduk di pintu masuk. Spanduk itu bertuliskan Kami Masyarakat Kabupaten Boven Digoel Menolak Keputusan Bupati Nomor : 821.2/1360/BUP/III/2022 tentang Penunjukan Direktur RSUD Boven Digoel, Kami Minta Direktur RSUD di Kosongkan Menunggu Bupati tiba kembali di Boven Digoel dan yang terakhir adalah Kami minta bapak Kapolres Boven Digoel mengusut tuntas dana Covid-19 di RSUD Boven Digoel.

Sementara ditempat terpisah PLT Direktur RSUD Boven Digoel Dokter J. Farly Mangulu, Sp.Pd saat ditemui usai Hearing dengar pendapat dengan DPRD kabupaten Boven Digoel mengatakan, pihaknya sudah menerima SK penunjukan dari Bupati sebagai PLT Direktur RSUD Boven Digoel dan SK sebagai pengguna anggaran, pada 25 Agustus lalu.

Dikatakan Dokter Farli, terkait dengan aksi yang dilakukan sekelompok masyarakat itu merupakan aspirasi. Namun iya optimis akan melaksanakan tugas sesuai dengan SK penunjukan yang ia embani. Sementara terkait aksi pemalangan, ia juga secara terbuka agar permasalahan tersebut diselesaikan secara bijaksana dengan melibatkan pemerintah daerah. “Dengan aksi pemalangan ini tidak mempengaruhi pelayanan kesehatan di RSUD karena yang di palang itu ruang direktur, kalau memang ada aksi protes seharusnya langsung ke pemerintah daerah dalam hal ini yang membuat SK, saya hanya melaksanakan tugas sesuai dengan perintah melalui SK itu,”ungkapnya. [VER-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *